Kuansing • Malangnya nasib kabupaten kuansing mendapatkan seorang Sekda yang sepertinya hanya menginginkan duit APBD kuansing untuk dibagi bagikan ke rekan – rekannya yang di Kampar, ternyata membuat sebagian masyarakat kuansing geram.
Nasib apes yang dialami kabupaten kuansing karena mendapatkan sosok sekda seperti Dedi Sambudi akankah terulang kembali lewat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas PUPR yang saat ini dipimpin oleh Bapak Zulkarnain yang juga pejabat impor?
Diketahui, Zulkarnain merupakan seorang ASN yang sebelumnya menjabat sebagai staf fungsional di Dinas (PUPRPKPP) Provinsi Riau.
Zulkarnain dikabarkan bahwa dirinya adalah Putra Riau yang berasal dari kabupaten kampar yang juga pernah sebelumnya berdinas di Dinas PUPR Rohul.
Sebelum ia menjabat sebagai Kepala Dinas Di Dinas PUPR kuansing, jenjang karir Zulkarnain selama ini ternyata bukanlah di kuansing, persis seperti sekda Dedi sambudi sebelumnya.
Diketahui Zulkarnain mulai berkarir di Kuansing hanya ketika dirinya menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR yang telah dilantik oleh plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby pada Senin (28/11/2022) malam di Ruang Multimedia Kantor Bupati Kuansing.
Kekhawatiran sebagian masyarakat kuansing terhadap Zulkarnain sebagai pimpinan di Instansi PUPR kuansing, sepertinya di trigger oleh adanya pernyataan sekda Kuansing Dedi sambudi pada beberapa waktu lalu.
Yang mana telah viral di media online, sebuah pernyataan bahwa Sekda Dedi Sambudi sepertinya ingin membagi – bagikan uang APBD kuansing kepada teman – temannya yang di kampar namun tidak tercapai lantaran APBD kuansing kecil.
“Susah kita Kuansing jauh, duit susah APBD Kecil, gimana mau bantu kawan-kawan” ucap Dedi Sambudi di salah satu media online.
Zulkarnain saat dihubungi awak media investigasi86 lewat WhatsApp pada beberapa waktu lalu, dirinya tidak meresponnya.
Etika baik insan pers dalam berkomunikasi dengan Kadis PUPR kuansing tersebut, sepertinya dibalas dengan etika buruk yang tidak seharusnya dilakukan oleh pejabat publik.
Dinas PUPR tentunya memiliki peran penting dalam kemajuan pembangunan dalam suatu daerah dan wilayah.
Bagaimana jadinya jika Kadis PUPR kuansing juga memiliki watak dan pola pikir yang sama dengan Sekda kuansing Dedi Sambudi?
Apakah Anggaran APBD yang diserahkan ke Dinas PUPR Kuansing untuk pembangunan Daerah kuansing juga bisa terencana seperti yang telah “direncanakan” oleh sekda Dedi Sambudi?
Namun untunglah APBD kuansing kecil, kalau APBD Kuansing besar, tentu Sekda Dedi Sambudi telah membagi – bagikannya kepada teman – temannya yang di Kampar.(adr)
