More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bangka Belitung
Berita Indragiri Hilir
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Hiburan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Karimun
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat Online
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Siak
Kesehatan
Kota Batam
Kota Dumai
Kota Manado
Lampung Barat
Maluku
Maluku Utara
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Papua
Provinsi Aceh
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Sejarah
Video
Yogyakarta

Limbah Pada Sungai Sikuran Sangat Pekat Seperti Oli Bekas, DLH Kuansing Keknya Suka Drama Korea Ya?

INVESTIGASI 86 di Google News

Kuansing • Sungai Sikuran yang melintasi desa Bedeng Sikuran dan Desa lebuh lurus, kondisi airnya hingga saat ini sangat memprihatinkan. Jika dilihat dari dekat, sungai tersebut tampak seperti sebuah sungai yang dialiri oleh oli bekas yang hitam pekat dan berkilau-kilau ketika kena pantulan cahaya matahari.

Pantauan awak media investigasi86 pada Senin 18 Juli 2022 di lokasi sungai Sikuran, sangat jelas tampak dengan kasat mata tanpa perlu menggunakan alat bantu atau pengujian laboratorium.

Manusia yang memiliki mata yang normal pasti bisa menyimpulkan bahwa air sungai tersebut sangatlah kotor dan telah tercemar oleh limbah dalam jangka panjang.

Dalam kurun waktu yang tidaklah sebentar, yakni sekitar lebih kurang 7 tahun, Unsur tanah pada tebing sungai tersebut juga ikut menghitam dan lembek seperti tanah yang terkena minyak goreng, kemungkinan terjadi akibat rembesan limbah yang telah meresap ke pinggiran sungai tersebut selama bertahun tahun.

Sampai saat ini belum diketahui dan belum ada mendapatkan hasil penelitian. Apakah zat kimia atau unsur beracun yang mencemari sungai tersebut sehingga membuat sungai Bedeng Sikuran menjadi hitam hingga ke pinggirian dan bahkan telah sampai daratan.

Bagaimana jika air sungai tersebut di cek ke laboratorium untuk mengetahui apakah air sungai tersebut tercemar limbah pabrik atau tidak?

Salah seorang masyarakat Desa Bedeng Sikuran berujar kepada tim media investigasi86, bahwa Cukup hanya dengan memiliki Indra penglihatan yang masih normal, tidak Rabun, tidak katarak dan pikirannya masih normal, pasti akan menilai bahwa air sungai tersebut telah tercemar oleh limbah pabrik.

Kalau orang yang matanya masih normal, tidak Rabun atau katarak pasti akan menyatakan bahwa air itu tercemar pak, gak perlu pakai tes labor lah itu air pak” ujar salah seorang warga desa bedeng sikuran kepada media, Senin 18 Juli 2022.

Kemudian warga tersebut juga menyebutkan bahwa air yang tercemar dan sangat kotor itu bisa saja di uji di laboratorium, kemudian hasil uji sampel dari laboratorium itu apakah kredibel? Apakah data hasil uji laboratorium itu bisa di manipulasi? “klaim tidak tercemar” oleh pihak yang berkepentingan.

Salah seorang warga desa bedeng sikuran  meragukan kredibilitas dari hasil uji laboratorium yang menurutnya data tersebut bisa saja dimanipulasi oleh pihak yang berkepentingan dan pihak yang berkuasa.

Itu air sungainya percuma aja di cek ke laboratorium pak, ya karena zaman sekarang inikan serba duit pak, apalagi ini perusahaan sawit lumayan besar pak produksinya, ya kalau uang yang berbicara, malaikat aja bisa jadi iblis pak” cetus warga yang tidak mau disebutkan namanya kepada tim media investigasi86, Senin 18/07/22.

Foto menggunakan timestamp : Kondisi fisik air sungai bedeng sikuran yang hitam seperti oli bekas, waktu tinjauan lokasi pada Senin 18 Juli 2022.

Saat tim media investigasi86 mencoba untuk meninjau langsung ke sungai sikuran, memang sangat tampak betul Bentuk fisik air yang hitam mengkilat dan meninggalkan lumpur ketika disentuh oleh tangan.

Diduga kuat sungai itu telah terkontaminasi oleh limbah dari pabrik sawit PT. Gemilang Sawit Lestari (GSL) yang berlokasi di kecamatan Inuman kabupaten kuantan Singingi.

Bahkan salah seorang warga desa setempat YS memastikan kepada tim media bahwa tiada lain sumber limbah disungai itu selain PT. Gemilang Sawit Lestari.

Itu limbah yang membuat sungai sikuran ini kotor dan hitam, bisa saya pastikan biang keroknya PT GSL itu bang” cetus YS kepada tim.

YS juga memprediksi jika pabrik sawit itu angkat kaki, warga menjamin bahwa air sungai desa mereka akan bersih dan pulih kembali sediakala.

Ayo buktikan kalau berani bang!, coba aja itu pabrik angkat kaki dari sini, saya jamin ini sungai bakal bersih kembali”  ujar YS kepada media Senin 18 Juli 22.

Dua (2) metode yang berbeda, tujuannya sama.

Sekitar seminggu yang lalu senin 11 Juli, tim media investigasi86 mencoba untuk menginvestigasi lebih dalam lagi terkait hulu limbah yang telah mencemari dan mengotori air sungai Bedeng Sikuran dengan cara meminta bantuan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Kuansing yang memiliki wewenang dan akses terhadap adanya pencemaran lingkungan di kabupaten Kuansing.

Saat tim media investigasi86 berdialog di depan kantor perusahaan tersebut, Bapak Ermi sebagai Kabid Peningkatan kapasitas dari DLH kuansing, meminta agar terlebih dahulu mengambil sampel air sungai tersebut untuk di uji di laboratorium.

Setelah sampelnya didapatkan, pak Ermi mengajak untuk arungi sungai sikuran itu bersama sama, guna mencari hulu limbah yang mencemari sungai tersebut.

Kita ambil aja sampelnya dulu yang didekat pemukiman warga itu, abis tu kita arungi sungainya bersama-sama untuk mencari dimana hulu limbahnya, nanti ketemu tu hulunya” ujar pak Ermi kepada tim media untuk dapat menemukan hulu limbah yang mencemari sungai tersebut sambil cengengesan.

Namun, salah seorang jurnalis dari media investigasi86 mencoba untuk memberikan opsi/pilihan yang lebih singkat dan padat kepada pak Ermi dengan tujuan yang sama, yakni mencari hulu limbah.

Jika ada pilihan yang lebih mudah dan tidak memakan waktu yang banyak, ngapain kita mengarungi sungai tersebut pak? Dengan cara yang bapak sampaikan barusan tentu akan memakan waktu yang panjang karena mengarungi sungai dan hasilnya belum tentu maksimal.

Opsi yang diajukan jurnalis investigasi86 kepada pak Ermi tentu sebuah opsi yang  simpel, Logika, tidak memakan waktu dan lebih transparan.

Coba gunakan dulu akal sehat pembaca untuk membuat sebuah perbandingan antara kedua opsi/pilihan yang mempunyai tujuan yang sama ini! 

Bagaimana jika sebelum kita mengambil sampel airnya ke sungai, “alangkah baiknya jika terlebih dahulu kita bersama-sama dengan pak Ermi dan Pihak perusahaan masuk ke dalam pabrik untuk melihat kondisi kolam penampungan limbah pabrik tersebut” pinta salah seorang jurnalis investigasi86 kepada Pak Ermi dan Pihak perusahaan.

Kemudian setelah kita cek dan saksikan bersama-sama, apabila limbah pabrik tersebut tidak mengarah dan tidak mengalir ke sungai sikuran, otomatis kita langsung bisa menyimpulkan “bahwa bukan limbah pabrik sawit ini yang mencemari sungai itu” kan begitu logika simpelnya dan kita juga gak buang-buang waktu dengan mengarungi sungai sikuran hanya untuk mencari hulu limbah yang belum tentu dapat ditemukan.

Nah.. jika memang ditemukan kebocoran pada penampung limbah atau limbah pabrik sawit ini mengalir kearah sungai, kemudian barulah kita ambil sampel airnya di sungai tempat pemukiman warga! Kan begitu logika simpelnya kan pak? Kok dibikin rumit sih pak?

Apa mungkin logika pak Ermi sudah terbalik? Atau Mungkin pak Ermi memang hobinya berpetualang mengarungi sungai? Atau mungkin pak Ermi memang suka melakukan hal-hal yang simpel dengan cara yang sulit?

Memiliki tujuan yang sama,yakni “mencari hulu limbah” namun cara untuk menemukan hulu limbah memiliki dua versi, yakni versi Pak Ermi DLH dan versi Jurnalis

Versi Bapak Ermi dari DLH kuansing :

  1. Rutenya Sulit dan panjang (mengarungi sepanjang sungai sikuran yang melintasi dua Desa hingga menemukan hulu limbah tersebut)
  2. butuh tenaga ekstra,
  3. memakan waktu yang lama,
  4. kemungkinan ancaman hewan buas/berbisa karena mengarungi sungai dan hutan,
  5. hasilnya belum tentu maksimal.

Versi dari Jurnalis investigasi86 :

  1. Rutenya hanya beberapa meter ( Dari Lokasi dialoq kita, berjarak sekitar 100-150 meter )
  2. tidak butuh tenaga ekstra (karena dekat)
  3. tidak memakan waktu lama(karena dekat)
  4. terhindar dari ancaman binatang liar (karena berada didalam ruang lingkup pabrik)
  5. hasilnya pasti maksimal, karena sangat mudah untuk disimpulkan.

Namun cara sederhana yang ditawarkan jurnalis investigasi86 kepada pihak DLH dan Pihak perusahaan untuk mengecek terlebih dahulu dapur pabriknya, ternyata menjadi sesuatu hal yang rumit dan ditolak oleh kedua pihak dengan berbagai alasan dan argumentasi yang dilontarkan kepada tim media.

Sehingga hal tersebut terkesan, seolah pihak perusahaan dan DLH kuansing “tidak ingin publik/media tau dengan kondisi dan aktivitas yang sedang berlangsung di dalam pabrik sawit tersebut”.

Apakah limbah pabrik sawit itu memang di alirkan ke sungai?

Kalau iya, kenapa disembunyikan dari publik?

Kalau tidak, kenapa gak boleh di liput?

Sangat miris tentunya…, pak Ermi yang ditugaskan langsung kelapangan oleh Kadis DLH Rustam. Pihak media tentunya sangat berharap bisa mendapatkan akses masuk ke dalam area pabrik untuk mengambil gambar dan mencari informasi terkait hulu limbah yang membuat sungai sikuran tercemar,kotor dan menghitam selama sekitar 7 tahun.

Dikarenakan Pak Ermi dan Humas PT. GSL menolak awak media untuk masuk kedalam pabrik yang bertujuan untuk mencari fakta dan kebenaran atas isu yang dilontarkan pihak perusahaan sebelumnya bahwa “belum tentu limbah dari pabrik PT. GSL yang mencemari sungai sikuran

Atas tindakan tersebut diduga kuat ada kongkalikong antar dua bela pihak, sangat patut jika ada dugaan pemberian suap dari oknum pihak perusahaan PT GSL kepada oknum yang bertugas di DLH kuansing demi keberlangsungan pabriknya.(red)

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!