KUANTAN SINGINGI • DPRD kabupaten Kuantan Singingi Mandul? Apakah Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Anak Tirikan Kenegerian Kari?
Terkesan tak mau kalah dengan Gubernur Riau Syamsuar, PLT Bupati Kabupaten Kuantan Singingi, Drs Suhardiman Amby dikabarkan juga turut menganggarkan dana untuk membeli mobil mewah bernilai miliaran rupiah.
Gubernur Riau Syamsuar terkait pengadaan 8 unit mobil listrik dengan harga fantastis itu sempat menuai kritikan dari sejumlah pihak.
Tak ayal, Plt Bupati Kuansing Suhardiman Amby sepertinya juga turut menganggarkan dana untuk kendaraan operasional yang dinilai beberapa masyarakat kurang tepat, menilai kondisi infrastruktur di kabupaten Kuansing masih dalam kategori minus.
Dikutip dari media Riaubisa.com terbit Jum’at (07/04/2023), PLT Bupati Kuansing telah membeli mobil 1 jenis Toyota Fortuner 4×4 seri terbaru warna hitam seharga 1 milyar dengan total dana yang dianggarkan sebesar 3 Milyar rupiah yang bersumber dari APBD Kuansing.
Pembelian mobil dinas seharga 1 Milyar tersebut menuai kecaman dari berbagai pihak, khususnya dari kalangan masyarakat Kuansing.
Dari pantauan sejumlah masyarakat, hingga saat ini masih ada infrastruktur seperti jalan dan kantor Desa yang belum dibangun padahal ini semua berada dalam kota kabupaten.
Hal itu disampai Zul efendi salah seorang masyarakat Desa koto kari , salah satu contoh jalan kabupaten dengan panjang lebih kurang 3,5 kilo meter tepatnya dari dusun penghijaun Desa Koto kari menunju jalur dua sport center.
“itu adalah jalan kabupaten yang sudah lama yang belum pernah di Aspal. disaat musim hujan jalan itu penuh dengan lumpur, dan dikala musim panas jalan itu penuh dengan debu, ini sangat menggangu kenyamanan warga sekitar dan pengendara pada saat melintas di jalan tersebut” jelas Zul Efendi kepada investigasi86, Jumat 7/4/2023.
“Sepengetahuan saya setiap tahun jalan tersebut selalu diusulkan melalui acara-acara Reres anggota DPRD dari dapil satu siapapun Dewannya dan melalui dinas terkait, bahkan dari kepemimpinan bapak H Sukarmis sampai saat sekarang” lanjut Zul.
Lebih lanjut Zul juga memberikan masukan kepada pemerintah kabupaten kuantan singingi terkait perencanaan anggaran untuk pembelian unit kendaraan mewah tersebut.
“Dari pada membeli mobil dinas alangkah bijaknya dana tersebut dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur seperti Kantor Desa dan jalan-jalan rusak yang ada di kabupaten Kuantan Singingi ini” ujar zul.
Hal yang lebih memprihatinkan lagi diungkap Zul, ada di temukan di Desa pulau banjar kari, yang mana sampai saat ini belum memiliki kantor Desa dan diketahui sudah 10 tahun lebih pemerintah desa pulau Banjar kari masih menumpang digedung sekolah PAUD/TK.
Terkait kinerja pemerintah saat ini, Zul warga desa koto kari tersebut menilai bahwa pemerintahan kabupaten kuantan singingi yang sekarang kurang perhatian terkait kondisi di pinggiran kota seperti di Kenegerian Kari.
“Masih mendingan pemerintahan Kuansing yang sebelumnya, kalau dulu jalan ini masih ada ditimbun dan dilakukan perawatan meski tidak diaspal, akan tetapi pada pemerintahan sekarang seolah-olah tidak ada perhatian sama sekali. Apakah karena dari kenegerian kari tidak ada pejabat eksekutif maupun Legeslatif sehingga kami harus di anak tirikan” ujar Zul dengan nada agak tinggi.
Apa mungkin dengan tidak adanya anggota DPRD dari Kenegerian Kari, Pemerintah dan DPRD di kabupaten kuantan singingi menganak tirikan Kenegerian Kari?
Dalam hal ini terkesan DPRD Kuansing yang di ketua oleh Adam Sukarmis itu mandul dalam menjalankan tugas pokoknya sebagai legislatif di pemerintahan kabupaten kuansing.
Menanggapi hal ini, Zul salah seorang warga Desa Koto Kari meminta kepada ketua DPRD Kuansing agar mengevaluasi anggaran tersebut, agar masyarakat tidak menilai DPRD Kuansing mandul.
“Kami memintak kepada Ketua DPRD Kuansing, Dr Adam SH MH agar mengevaluasi anggaran tersebut dan memastikan bahwa penggunaan anggaran APBD haruslah tepat sasaran dan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, sehingga DPRD tidak dinilai mandul oleh masyarakat” tutup Zul.(adr)