More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bangka Belitung
Berita Indragiri Hilir
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Hiburan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Karimun
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat Online
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Siak
Kesehatan
Kota Batam
Kota Dumai
Kota Manado
Lampung Barat
Maluku
Maluku Utara
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Papua
Provinsi Aceh
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Sejarah
Video
Way Kanan
Yogyakarta

Secarik Opini: KEBIJAKAN DAN IDEALISME TERHADAP IDEOLOGI LINGKUNGAN HIDUP

Foto: Teguh Setiandi seorang Aktivis Independen
INVESTIGASI 86 di Google News

INVESTIGASI86 • Berbagai problematika lingkungan hidup belakangan makin sering menjadi pembahasan sebagai bentuk kesadaran betapa pentingnya alam sekitar bagi kehidupan kita. Dalam berbagai pertemuan, masalah lingkungan selalu saja menjadi salah satu tema yang menyedot perhatian publik dan khalayak ramai.

Disadari sepenuhnya bahwa lingkungan hidup saat ini memang menjadi persoalan yang paling sering mengemuka. Kadang, permasalahan lingkungan acap berulang dan nyaris sama, tetapi belum terdapat solusi jitu untuk mengatasinya sehingga kerusakan-kerusakan alam dan lingkungan terus saja terjadi. Padahal rusaknya lingkungan alam pada suatu masa, belum tentu dapat dikembalikan seperti habitat semula, meski sudah 10 masa generasi berikutnya ada usaha untuk melakukan memperbaikinya.

Pencemaran air dan tanah, sampah dan masih banyak lagi. Kerusakan hutan di Indonesia menjadi perhatian dunia, mulai dari penebangan liar, penggundulan hutan, hingga terindikasi pembakaran hutan menjadi penyebab dari kerusakan hutan yang ada. Tentu saja jika hal ini dibiarkan terus menerus, akan menyebab kan berkurangnya kawasan hutan di Indonesia yang berakibat pada ketidakstabilan ekosistem. Bahkan juga mengundang kemiskinan

Sedangkan tanah juga bisa tercemar oleh bahan-bahan yang dapat merusak kualitas tanah. Misalnya akibat pengambilan tambang yang berlebihan, pembuangan sampah-sampah yang sulit diuraikan, dan macam-macam lagi.

Ini sejumlah daftar pencemaran lingkungan yang memerlukan keseriusan pemerintah untuk mengatasinya. Sebab, kerusakan lingkungan apalagi yang dilatar belakangi motif ekonomi semata oleh sekelompok orang tak bertanggung jawab.

Dampaknya sangat luar biasa, yang dirugikan bukan hanya penduduk yang berada di saat kerusakan itu terjadi, tetapi hingga ke anak-cucunya kelak.

Pemerintah harus memiliki “KEBERANIAN” menghentikan semua aktivitas yang dapat merusak lingkungan hidup.

Penegakan hukum tanpa tebang pilih menjadi satu agenda mendesak. Begitu juga regulasi yang dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pelanggaran dalam mengelola hutan, sumber daya alam, lahan pertanian dan perkebunan.

Perlu dilakukan usaha pelestarian tanah dan hutan melalui tata guna lahan, peraturan mengenai penebangan dan penanaman hutan, reboisasi, serta pengolahan sampah agar dapat terurai dengan baik.

Untuk mengatasi permasalahan ini, tentu saja dibutuhkan kerja sama antara pihak pemerintah, masyarakat, serta pelaku-pelaku industri. Masyarakat pun harus sadar mengenai pentingnya lingkungan sekitar bagi kehidupan dan masa depan kita. Jangan rusak lingkungan hanya untuk kepentingan sesaat seperti kegiatan ilegal logging.

Kegiatan pembangunan yang dilakukan perlu memperhatikan lingkungan setempat. Tata ruang, daerah resapan air dan sebagainya yang belakangan kian terlihat tanpa koordinasi sehingga terkesan jalan sendiri – sendiri. Sekiranya masih ada kebijakan yang perlu dikoreksi karena terdapat kekeliruan selama ini, pemerintah perlu membuka diri. Sebab, keterbukaan ini formula adanya kehendak perubahan.

Berubah menuju lebih baik lagi. Maknanya mengatasi masalah lingkungan perlu kebijakan yang lebih konkret, bukan sebatas gerakan moral berupa ajakan atau imbauan pemerintah.

Masyarakat akan terlibat aktif menjaga lingkungan sekitar, jika kebijakan yang digulirkan pemerintah telah teruji memihak kepentingan rakyat dan memberi dampak positif bagi kehidupan mereka.

Sebaliknya jika kebijakan soal lingkungan kurang dirasakan manfaatnya, lebih-lebih hanya menguntungkan sekelompok atau segelintir orang, jangan disalahkan jika sebagian masyarakat lainnya akan berpangku tangan menyaksikan kerusakan lingkungan.

*Teguh Setiandi* – (Aktivis Independen)

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!