Kota Bengkulu – diduga salah input data yang dilakukan oleh pihak sekolah SMAN 5 Kota Bengkulu, wali murid lapor ke Polda Bengkulu sekira pukul 21:37 Wib. (29/02/2024)
Terkait adanya dugaan kecurangan penginputan data Pemilu, terjadi juga pada pihak sekolah terindikasi input data siswa Sekolah menengah atas (SMA) Negeri 5 Kota Bengkulu terjadi kecurangan Pusat Data Siswa dan Sekolah (PDSS).
Pusat Data Siswa dan Sekolah (PDSS) merupakan basis data berisi rekam jejek kinerja Sekolah dan nilai rapor siswa untuk mendaftar seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP).
Indikasi kecurangan terjadi lantaran nilai di rapor asli dengan nilai yang dimasukan ke PDSS berbeda, nilai siswa diduga sengaja diubah itu masuk 3 besar rangking PDSS.
Sementara nilai siswa yang tidak diubah rangkingnya justru turun padahal siswa tersebut harusnya masuk 3 besar.
Salah satu wali murid SMAN 5 Kota Bengkulu Marsal Abadi mengatakan, dari beberapa sumber kejadian ini bermula tanggal 12 Febuari 2024 berdasarkan pada saat Finalisasi Pusat Data Siswa dan Sekolah (PDSS) SMAN 5 Kota Bengkulu.
Data tersebut kemudian dikirim ke Kementerian Pendidikan, saat data ini di akses rangking anaknya menjadi turun.
Padahal berdasarkan data rapor Sekolah anak saya menempati urutan ke-3, tetapi data di PDSS anak saya menjadi urutan ke-4 dan siswa yang diduga datanya diubah menjadi peringkat ke-2 di data PDSS.
“Sebelumnya tanggal 12 Febuari 2024, pihak sekolah tidak pernah memberi tahukan pada siswa inisial bernama CN menduduki peringkat ke-2, perlu diketahui, sebelumnya siswa ini diluar peringkat 20 besar rangking sekolah. Anak saya menjadi urutan peringkat rangking ke-4 di PDSS, padahal jika sesuai dengan rapor sekolah anak saya rangking ke-3.” Ujar Marsal Abadi
Lanjut Marsal dirinya sudah mengkonfirmasi ke pihak Sekolah terkait adanya permasalahan ini, pihak sekolah malah beralasan itu karena kesalahan input.
Yang membuatnya kecewa karena data PDSS tidak bisa diubah lagi karena data tersebut sudah terkunci.
Pihak sekolah tidak memberikan solusi terkait dugaan kesalahan ini, Marsal Abadi akhirnya sudah membuat laporan ke Polda Bengkulu.
Sebelumnya saya tidak mau kasus ini di bawa ke Polda, tetapi karena tidak solusi yang diberikan pada pihak sekolah, saya menduga ada indikasi kecurangan, akhinya lebih pihak Aparat Penegak Hukum (APH) yang berwenang menyelidiki kebenaranya.” Telas Marsal.
Dilain pihak salah satu wali murid, Widodo mengakau bahwa!! peringkat anaknya juga turun dengan adanya dugaan PDSS juga mengaku kecewa dengan pihak sekolah SMAN 5 Kota Bengkulu.
Ia mengakui jika berdasarkan ranking rapor Sekolah anaknya menduduki peringkat ke-2, tetapi di PDSS anak saya menjadi peringkat ke-3 peringkat kedua diduduki oleh anak yang nilainya diduga sudah diubah.
“Alhamdulillah anak saya dari SD. SMP, dan SMA selalu mendapatkan peringkat 1 & peringkat 2. Jadi ?? Sudah yakin anak saya masuk peringkat 2 besar. Setelah adanya perubahan peringkat tersebut.
Tertanggal 13 Febuari 2024 saya mendatangi pihak Sekolah SMAN 5 Kota Bengkulu untuk klarifikasi, tetpai pihak Sekolah harus bertanggung jawab terkait nilai siswa saling lempar tanggung jawab ini.
Disisi lain Wakepsek bidang kurikulum Guru BK sampai Kepala Sekolah tidak bisa memberikan jawaban terkait adanya dugaan perubahan kecurangan nilai tersebut. Mereka hanya mengatakan, ada kesalahan pihak sekolah terkait input data.
“Pihak sekolah tidak ada kejujuran terkait salah input tersebut, mereka hanya bisa bilang minta maaf.” Katanya
“Siapa yang bertanggung jawab dengan perubahan ini, tidak ada yang siap terbuka untuk mengakui. Apa ia Kepala Sekolah dan Wakil Kepala kurikulum, mereka tidak tau soal perubahan tersebut. Saya minta hak anak saya di kembalikan.” Imbuh Widodo.
Sementara itu, Polda Bengkulu membenarkan adanya wali murid yang datang untuk membuat laporan dugaan kecurangan input data.
(Samsudin)