Siak – Sekolah Tinggi Agama Islam Sulthan Syarif Hasyim Siak Sri Indrapura Riau (STAI) telah memberikan mahasiswa pembekalan kuliah kerja nyata (KUKERTA) angkatan ke enam belas pada Sabtu (25/6/2022) di aula Sulthan Syarif Hasyim Siak Sri Indrapura Riau Pukul 08.00 WIB.
Ketua sekolah Tinggi Agama Islam Sulthan Syarif Hasyim Siak Sri Indrapura Riau Dr.Iwan Agus Supriono M.Pd menyampaikan,sebagai mahasiswa kuliah kerja nyata merupakan suatu bentuk perkuliahan dalam hal pengabdian kepada masyarakat supaya dapat melakukan tugas sesuai dengan harapan dan sebelum terjun kelapangan terlebih dahulu dan mahasiswa perlu diberikan pembekalan.
Tujuan dari kukerta tersebut adalah memberikan wawasan pengetahuan, keterampilan, dan teknik untuk melaksanakan kegiatan tertentu yang di perlukan dalam pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan kukerta mulai dari observasi dan perencanaan sampai dengan evaluasi hasil pembuatan laporan sehingga mahasiswa siap dalam hal kuliah kerja nyata.
Pembekalan tersebut di buka oleh ketua sekolah Tinggi Agama Islam Sulthan Syarif Hasyim Siak Sri Indrapura Riau Dr.Iwan Agus Supriono M.Pd, Wakil ketua satu Marzuki M.Pd.I ,wakil ketua dua Jum Harroni,S.sos.M.E, dan ketua prodi PAI Dr.M.Hatta M.Pd, ketua prodi E.Sy Yessy Septrimadona SP.ME ,Sekretaris PAI Agus Subairi M.Pd , serta kepala lembaga penelitian Melindawati SE.M.M. dan kepala lembaga pengabdian masyarakat Maryadi S.H.I.M.S.I kepala lembaga penjamin mutu Romyzal M.Pd.I dan seluruh ketua DPL. dan di hadiri seratus delapan orang mahasiswa yang terdiri dari dua belas kelompok dan sepuluh kecamatan di daerah kabupaten Siak selama dua bulan untuk mengabdi kepada masyarakat ungkap nya.
Marzuki M.Pd.I selaku wakil ketua satu juga menyampaikan Kukerta merupakan bentuk pengabdian menyediakan wahana bagi mahasiswa mengembangkan dan mempraktek kan kompetensinya di tengah – tengah masyarakat dan mendorong pengembangan kemandirian masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya yang di milikinya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat mau pun menyelesaikan persoalan -persoalan yang muncul dengan bekal dan keahlian mereka sendiri dan kukerta harus di rancang secara matang dan maksimal dengan memberikan bantuan pikiran tenaga dan teknik melalui cara pemberdayaan masyarakat dan harapan beliau selama kukerta mahasiswa harus baik-baik di masyarakat dan mahasiswa yang terdiri dari seratus delapan orang harus kembali dan selesai kukerta sebanyak seratus delapan orang juga serta tidak terjadi sesuatu apa pun tutup nya.(Sulaiman)