LAHAT • Timses yang berhasil memenangkan calonnya, akan selalu diterpa isu “pembagian jatah politik”. Publik sudah hafal dengan hal seperti ini yang sudah terpolarisasi, bahwa yang memiliki andil besar dalam memenangkan tujuan politik, akan mendapatkan “kue” yang besar pula.
Hal ini di ungkapkan Oleh Meriyansah.SH selaku pegiat kabupaten Lahat yang menuturkan bahwa wajar dan sah-sah saja ketika hal tersebut terjadi. Toh, ini sepenuhnya hak prerogatif politisi yang dimenangkan oleh timses-nya sebagai bentuk terima kasih. Hanya saja acara “pembagian kue” ini akan menjadi tidak menarik di mata publik ketika “kue-kue” politik diserahkan kepada mereka yang tidak capable serta memiliki kredibilitas yang buruk.
Misalnya saja, politisi yang disokong oleh timses yang berlatar belakang kontraktor hitam. Kontraktor hitam bisa diartikan sebagai pengusaha yang memperoleh penghasilan dari bisnis tender baik berupa pengadaan, pembangunan fisik, instalasi, dan berbagai jasa lainnya, namun dalam memperoleh tujuannya, mereka melakukan cheating.
Mereka berani meng-entertaint pejabat pembuat komitmen (PPK) dengan cara-cara diluar kewajaran seperti gratifikasi seks, atau melakukan intimidasi dengan pola-pola premanisme. Ketika sudah memenangkan proyek pun, mereka akan men-dress up anggaran dan mengurangi mutu produk yang mereka kerjakan secara signifikan, demi menadapat keuntungan lebih karena harus bisa “setoran” baik ke pejabat yang memenangkan proyek, politisi atau karena mereka Serahkan. Ungkap Meriyansah SH.yang di dampingi Icon aktivis Kabupaten Lahat.
Khoiri alis Ilid selaku DPC LSM LAPSI kabupaten Lahat,Yang aktif melakukan Sosial Control,di wilayah kabupaten Lahat meminta kepada PJ Bupati kabupaten Lahat agar bisa membentuk Tim dan melakukan pemeriksaan terhadap pembangunan insfratruktur yang menggunakan anggaran APBD kabupaten Lahat Tahun 2022 dan 2023.
“Kita minta kepada PJ Bupati Lahat untuk membentuk tim dan periksa pembangunan infrastruktur yang banyak di kerjakan asal-asalan yang mengurasi anggaran APBD kabupaten lahat,”katanya.
Jurnalis: Hernan Domo lan /ilid Khoiri/TIM