Kuansing • Desa lubuk terentang belum genap satu bulan ini, aparat kepolisian telah melakukan penertiban PETI (dompeng) di sekitar sungai kuantan desa lubuk terentang kecamatan kuantan mudik kabupaten kuantan Singingi.
Namun hal tersebut tidak membuat ciut nyali para pemburu logam mulia tersebut. Saat ini aktivitas pencarian emas ilegal (PETI) tersebut kembali marak di sekitar aliran sungai kuantan di wilayah kecamatan gunung toar itu.
Saat awak media menyisir aliran sungai kuantan, ditemukan sejumlah rakit Peti yang beraktivitas secara bebas di wilayah desa lubuk terentang kecamatan kuantan mudik.
Diduga aparat kepolisian tidak serius untuk menuntaskan aktivitas ilegal yang merusak lingkungan itu.
Seperti keterangan salah seorang warga desa lubuk terentang yang tidak mau disebutkan namanya kepada media.
Warga tersebut menyebutkan bahwa belum genap satu bulan rakit peti di daerah tersebut telah dibakar sebanyak dua unit rakit peti oleh pihak kepolisian setempat.
Namun saat ini rakit peti tersebut kembali marak dan tumbuh bak jamur yang tumbuh di musim hujan.
“Iya kemaren udah dibakar sama polisi rakit mereka, namun hanya dua unit dan tidak semuanya pak, sekarang lihat aja sama bapak itu rakitnya malahan tambah banyak” ujar salah seorang warga desa lubuk terentang kepada media, rabu 7/9/2022.
Warga tersebut juga menyarankan kepada kepolisian lewat media “seharusnya itu rakit Peti dimusnahkan secara keseluruhan, bukan hanya satu atau dua unit saja” pinta warga tersebut.
Saat dikonfirmasi kepada kepala Kepolisian sektor (kapolsek) kuantan mudik, IPTU Ferry menyebutkan kepada media bahwa dirinya akan segera menindak lanjuti dan akan lakukan penertiban.
“Terimakasih infonya, kita laksanakan penertiban” ucap IPTU Ferry lewat aplikasi perpesanan whatsapp, 7/9/2022.
Dalam perkara hal seperti ini tentunya butuh keseriusan aparat kepolisian dalam penanganannya, dikarenakan ini telah menyangkut lingkungan dan kepentingan orang banyak.
Dikhawatirkan dengan berlangsungnya aktivitas ilegal yang mencemari lingkungan tersebut tentunya bisa membuat tidak seimbangnya ekosistem alam yang ada di sungai kuantan tersebut.(red)