KUANSING • Pasar tradisional berbasi modern di Teluk Kuantan yang katanya berbasis Modern ternyata view nya tidak semodern namanya.
Pasar tersebut merupakan salah satu pasar terbesar yang ada di kota Teluk Kuantan yang terletak di pusat kota Teluk Kuantan yang beralamat di jalan Tuanku Tambusai.
Pasar yang menjadi pusat perekonomian masyarakat Teluk Kuantan khususnya dan Kuansing umumnya, ternyata mendapatkan citra negatif dari sisi tatanan dan pengelolaan pasar tersebut.
Dikarenakan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten dan profesional di instansi terkait untuk mengelola pasar tersebut, sehingga menjadikan pasar tersebut tidak sesuai dengan nama yang disematkan pada gerbang masuk pasar tersebut.
Dari pantauan awak media investigasi86.com tampak sejumlah pedagang yang berjualan tidak pada tempatnya, ada yang berjualan dipinggir jalan dan ada juga yang berjualan di trotoar.
Padahal di dalam areal pasar tersebut masih banyak ruang kosong yang tidak di isi oleh pedagang, sehingga ruang kosong tersebut telah beralih fungsi menjadi tempat parkir sejumlah mobil.
Mobil-mobil pengangkut barang yang seharusnya parkir pada tempat yang disediakan, justru ikut nongkrong didalam areal lapak pedagang, sehingga kesemrawutan tersebut menciptakan sebuah pemandangan yang berkonotasi negatif dari pengunjung pasar yang katanya berbasis Modern.
Seperti ungkapan salah seorang pengunjung pasar tradisional yang berbasis Modern itu yang mengeluhkan dengan semrawutnya tatanan dan regulasi pasar tersebut yang membuatnya geleng-geleng kepala.
“kok begini ya pak pasarnya semrawut, katanya berbasis Modern tapi kok kek pasar usang gitu dan kumuh lagi” tutur salah seorang pengunjung pasar yang tidak mau menyebutkan namanya sembari menggeleng gelengkan kepalanya.
Salah seorang pedagang juga mengeluh dengan sepinya pengunjung dan pembeli dipasar tersebut, dikarenakan banyaknya pedagang yang berjualan di trotoar dan dipinggir jalan.
“pengunjungnya sepi pak,padahal sekarang hari Rabu, pengunjung pasar malas masuk kedalam los dan lebih memilih belanja di tepi jalan pak” ujar salah seorang pedagang di pasar tersebut Rabu 15 Juni.
Kota Teluk Kuantan yang berjulukan sebagai kota jalur, sebentar lagi akan mengadakan perhelatan Pacu Jalur pada bulan Agustus nanti, tentunya pasar yang menjadi tumpuan perekonomian masyarakat Teluk Kuantan dan sekitarnya itu akan dipadati oleh pelancong dari berbagai daerah yang berkunjung ke kota Teluk Kuantan.
Sehingga dengan adanya kesemrawutan tata ruang dan tata kelolaan pasar tersebut, otomatis akan melekat di benak para pengunjung kota Teluk Kuantan dan akan menjadi sebuah phobia bagi para pelancong.
Untuk mengatasi itu semua musti perlukan SDM yang profesional dan berkompeten di bidangnya, sehingga pasar yang berlabel basis modern tersebut bisa terwujud dan sesuai dengan namanya.
Hal tersebut agar kota Teluk Kuantan bisa menjadi kota yang bernilai positif dihadapan pengunjung, sehingga bisa meningkatkan grafik pengunjung pasar tersebut dan otomatis akan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.(red)