Teluk Kuantan • Belum genap 100 Hari Kerja, Kepala Dinas (Kadis) Kopdagrin Kabupaten Kuantan Singingi bekerja, Gas elpiji 3 Kilo Di Kuansing menjadi Langka dan menjadi “ghaib“.
Gas elpiji 3 Kilo di Kota Teluk Kuantan khususnya dan Kabupaten Kuantan Singingi umumnya, saat ini telah menjadi barang antik dan barang langka bagi masyarakat golongan menengah kebawah.
Kelangkaan Gas elpiji 3 kg atau gas melon tersebut sangat meresahkan sejumlah masyarakat Kecil di kabupaten Kuantan Singingi. Hal ini terjadi lantaran masyarakat cukup kesulitan untuk mendapatkan gas 3 Kg itu.
Kondisi seperti ini membuat masyarakat tak bisa melakukan aktivitas memasak untuk memenuhi kebutuhan dapur para ibu-ibu dan para pedagang UKM.
walaupun ada harga gas melon 3 kg di warung mencapai Rp. 30.000 s/d Rp 35.000. Hal tersebut dikatakan Imun warga kelurahan sungai jering Teluk kuantan.
Imun yang merupakan pedagang kecil, dirinya sehari -hari harus bergantung pada penjualan gorengan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Imun mengatakan bahwa Ia merasa kesulitan untuk mendapatkan Gas 3 Kg tersebut, bahkan dirinya sampai pergi keluar kota Teluk kuantan untuk berburu gas 3 kilo itu.
“Untuk mendapatkan Gas 3 Kg itu saya harus mutar- mutar dan sampai ke baserah dan inuman, itupun kalau dapat” Cetusnya ketika di konfirmasi tim Investigasi86 sambil tepuk kepala, senin 26/12/2022.
Imun juga mempertanyakan nasibnya sebagai masyarakat kecil yang mengandalkan gas 3 kilo itu untuk menjadi bahan utama demi keberlangsungan usaha gorengannya itu.
“Bagaimana nasib kami sebagai masyarakat kecil, untuk kebutuhan Gas saja Susah Harus keliling sampai keluar kota, itupun harganya mencapai 35 ribu, itupun kalau ada, ya.. terpaksa saya beli dari pada usaha gorengan saya gak jalan, kalau usaha saya tidak jalan terus nantinya keluarga saya makan apa ,”tuturnya.
Di Tempat terpisah Wati, Ibu rumah tangga yang tinggal di Tobek panjang mengeluh dan mengatakan bahwa hampir seminggu gas susah dicari.
“sudah hampir seminggu gas susah di cari, di beberapa warung langganan pun tidak ada,” Ujarnya
Wati juga memohon kepada pemerintah agar memperhatikan masyarakat kecil.
” Kami mohon kepada pemerintah tolong perhatikan kami masyarakat kecil untuk mendapatkan gas saja harus mutar-mutar, dan ini sering terjadi, kami mohon kepada bapak bupati Kuansing atau DPRD untuk menindaklanjutinya” ,Harapnya.
Salah seorang warga Teluk Kuantan yang tidak mau disebutkan namanya juga berpendapat bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi kurang memperhatikan masyarakat.
“Sepertinya Pemerintah Daerah kurang memperhatikan kondisi seperti ini, Pemerintah melalui Dinas terkait harus segera bertindak, dan cepat mengatasinya, jangan terus menerus di biarkan, Karena persoalan ini jangan di anggap ringan karena ini menyangkut hajat hidup masyarakat” ujar salah satu warga yang ditemui saat mencari gas elpiji.
Disisi lain Mardansyah sebagai Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Kopdagrin) Kabupaten Kuansing, saat dikonfirmasi awak media investigasi86 terkait kelangkaan gas elpiji 3 Kilo di wilayah Kota Teluk Kuantan, dirinya menyebutkan bahwa tidak ada kelangkaan gas 3 kilo hari ini.
“Kalau hari ini tidak langka kok, kalau seminggu yang lalu memang iya, karena ada keterlambatan suply” ucap Mardansyah lewat panggilan WhatsApp, senin 26/12/2022.
Fakta di lapangan dan keterangan Kadis Kopdagrin Kuansing sepertinya berbanding terbalik dengan fakta yang di temukan awak media dilapangan dan keluhan masyarakat kuansing.(adr)