Woiii Yaqut, seandainya anakmu idiot, kami takkan pernah mengumpamakan anakmu seperti monyet. Anakmu tetaplah manusia yang tidak boleh disamakan dengan hewan apapun.
Namun mengapa engkau mengumpamakan adzan seperti suara anjing? Tidak pernah kah kau merenungkan bahwa dalam lantunan adzan tersebut terkandung kalimat syahadat? Sebuah kalimat Pengakuan atas ke-esaan Allah, sebuah kalimat pengakuan seseorang muslim bahwa nabi Muhammad itu adalah utusan Allah.
Adzan adalah kesetaraan. Prinsip egalitarianisme yang dijunjung tinggi dalam Islam.
Yang pertama mengumandangkan azan bukanlah Abu Bakar, bukanlah Umar, bukanlah Ustman,serta bukan pula Ali yang dipilih oleh nabi besar Muhammad Saw untuk mengumandangkan adzan pertama kali.
Tetapi yang mengumandangkan azan pertama kali adalah Bilal bin Rabah, seorang muslim yang berkulit hitam lagi kurus ceking yang berasal dari Ethiopia. Bilal menerima amanat langsung dari Rasulullah untuk mengajak mukmin dan mukminat untuk melaksanakan sholat.
Wahai Yaqut, jika engkau terlahir dari keluarga muslim, maka suara adzanlah yang pertama kali yang akan kau dengarkan. Bukan suara dangdut, bukan suara randai, bukan pula suara gonggongan anjing.
Ketika itu bapakmu pasti menangis terharu sambil melantunkan adzan ditelingamu wahai yaqut. Bapakmu tentu sangat berharap kelak kamu bakal menjadi seorang muslim yang beriman.
Tapi apa yang kau lakukan sekarang yakuq sungguh jauh dari harapan sang bapakmu, Adzan yang suci dan sakral kau umpamakan dengan suara gonggongan anjing. Adzan kau anggap bising. Adzan kau hinakan hanya untuk mendapat pujian,dan supaya dicap toleran.
Aku pribadi bukanlah muslim yang taat. Tapi aku takkan pernah melecehkan kalimat syahadat. Karena dengan kalimat itulah aku siap memasuki liang lahat.(red)