Indragiri Hilir – Warga desa Batu Ampar kecamatan Kemuning kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) provinsi Riau meminta pemerintah agar melakukan peninjauan kembali perizinan terhadap aktivitas perusahaan batubara di desa mereka.
Hal ini dikarenakan kegiatan yang telah dilakukan perusahaan tersebut telah berdampak pada keamanan dan kerusakan lingkungan tempat tinggal di desa tersebut.
Kerusakan lingkungan ini diduga dikarenakan kegiatan blasting oleh perusahaan Batu bara sehingga mengakibatkan beberapa keretakan pada perumahan warga sekitar.
Salah satu warga desa Batu Ampar yang tidak mau disebutkan namanya berharap pemerintah kabupaten Indragiri Hilir agar segera menindak lanjuti keluhannya dan warga lainnya dan jangan menambah kesusahan warga lagi.
Ia juga mempertanyakan kontrol pemerintah atas aktivitas perusahaan batu bara ini sehingga meraka bisa-bisanya semena-mena (Tak Perduli Lingkungan) terhadap warga setempat.
Seharusnya pihak perusahaan melakukan kajian dalam penerapan metode peledakan dalam proses pemberaian batuan, yang berdasarkan hasil survei fisik pemukiman mengacu pada SNI 7571: 2010 tentang standar baku mutu terhadap tingkat getaran peledakan pada kegiatan tambang.
Selain itu apabila mengacu pada KEPMEN No.1827/K/30/MEM/2018, Hal 79 sub point 9 tentang pengupasan tanah penutup, mempersyaratkan adanya kajian teknis jika kegiatan peledakan dilakukan pada jarak kurang dari 500 meter dari manusia
“Jadi diduga perusahaan batu bara ini abaikan aturan dan semestinya pemerintah segera turun tangan selesaikan keluhan kami ini.” Pintanya.
Sebelumnya warga desa Batu Ampar sudah melewati proses mediasi yang disaksikan oleh pak Camat, Polsek, Danramil, Ketua LAM Riau Kemuning, tapi perusahaan ingkar akan kesepakatan mediasi agar tidak melakukan kegiatan serupa.
“Mereka diam-diam melakukan blasting pada tgl (09/11/2023) kemarin maka dari itu kami tidak mau kecolongan lagi, hari ini kami ke tambang melihat area yang akan diledakkan kemarin sayangnya tak jadi mereka ledakkan.” Ujarnya, Kamis (16/11/2023)
“Setiap ada info menyebar bahwa mereka akan melakukan peledakan, warga (Mak2) turun semua.” Tutupnya
Untuk diketahui menurut warga kegiatan blasting ini sudah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya hingga hari ini.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak perusahaan batu bara belum bisa kita konfirmasi terkait permasalahan ini. (Red-Tim)