Tajam Mengabarkan Fakta
Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Aceh
Advetorial
BALI
Bangka Belitung
Berita Banten
Berita Bengkulu
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Cerita Bersambung Mimpi Datuk Obik
Cerita Datuk Obik
Daerah
Edukasi
Hiburan
Humor
Inhil
Internasional
Investigasi
Investigasi Health
Investigasi Jurnalistik
Jakarta
Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Jogjakarta
Kalimantan Selatan
Kampar
Kepulauan Riau
Lampung
Maluku
Maluku Utara
Motivasi dan Inspirasi
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Papua
Peduli Kasih
Pelalawan
Peristiwa
Politik
Riau
Rohil
Sejarah
Siak
Sosial dan Budaya
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera barat
Sumatra Selatan
Sumatra Utara
Teknologi
Tips dan Trik
Marhaban ya Ramadhan
Segenap Redaksi Media INVESTIGASI86 Mengucapkan Selamat menyambut bulan suci Ramadhan kepada seluruh umat muslim

Surat Terbuka Untuk Dedi Sambudi Sekda Kuantan Singingi (kuansing)

Dedi Sambudi sekda kuansing.(foto: goriau)

_Surat Terbuka untuk_ :  *SAUDARA Sekda DEDY SAMBUDI*

Assalamualaikum Wr Wb ..

*SAUDARA* Sekda Kuantan Singingi yang kami hormati… Doa tulus dari kami seorang perantauan asal Kabupaten Kuantan Singingi.

Atas nama pribadi, kami mendoakan *SAUDARA* dan keluarga dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan tugas dan aktivitas di kampung kami (Kuantan Singingi).

Izinkan terlebih dahlu kami memperkenalkan diri :

Nama : *MUSTARI USMAN*

Tinggal : di Jakarta

Asal : Lubuk Jambi, Kuantan Mudik, Kuantan Singingi

Sebagai mantan Ketua Umum IKKS Jakarta dan mantan Wakil Ketua Umum Persatuan Masyarakat Riau Jakarta (PMRJ) periode 2016 – 2019 izinkan kami menyampaikan sebuah _kerisauan_ terhadap sikap *SAUDARA* di media yang mengatakan ………. (malas rasanya kami menuliskan. Tak enak dibaca, tak sedap pula untuk dikonsumsi publik).

Dengan penuh kesadaran kami memilih mengirimkan surat terbuka ini agar dibaca oleh masyarakat *Kuantan Singingi* dan masyarakat *Kampar* yang kami cintai.

Dari awal kami tidak mempermasalahkan jika *Sekda (SAUDARA)* _”di-import”_ dari luar. Kendati sebelumnya kami sudah mendengar dari masyarakat bahwa *SAUDARA* yang terpilih sebagai Sekda kami, punya _“pekerjaan rumah”_ di Kampar yang harus diselesaikan.

Bagi kami siapapun pejabatnya dan dari manapun asalnya, tidak masalah asal bisa membawa Kuantan Singingi ke arah yang lebih baik. Walau kami awalnya khawatir karena pemberitaan tentang *SAUDARA* sangat menyesakkan hati kami.

Kami berharap lidah *SAUDARA* jangan _LEMES_ atau _lentur_ atau apalah nama dan istilahnya.

Mungkin *SAUDARA* dengan segudang pengalaman yang lebih tahu dari kami yang berasal dari kampung kering kerontang yang *SAUDARA* sebut di media _tabloidtirai.com_ Dengan gampangnya *SAUDARA* mengatakan keburukan daerah kami.

Sepintas pernyataan *SAUDARA* terkesan sederhana tapi bagi kami apa yang dinyatakan itu benar benar menandakan kalau *SAUDARA* ini *_bukanlah pejabat yang baik_*.

Kami membaca penuh pernyataan *SAUDARA* berulang-ulang. Kami sampai pada sebuah kesimpulan sebenarnya *SAUDARA* hanya ingin memperkaya diri meninggalkan Kuantan Singingi. Tak lebih dari itu.. (maaf kalau kami keliru)

Tanpa perasaan berdosa sedikitpun *SAUDARA* mengatakan tak ingin menjabat Sekda di kampung kami karena tidak ada uang yang bisa dibagikan kepada kawan-kawan *SAUDARA* yang di Kampar.

Pernyataan *SAUDARA* ini di satu sisi melecehkan kami. Di sisi lain menunjukkan kalau *SAUDARA* ini tidak nyaman tinggal atau bertugas di daerah KERING atau BUKAN DAERAH BASAH seperti tempat lain di mana *SAUDARA* pernah bertugas.

Sebagai pejabat esselon II-a, jika *SAUDARA* tidak happy bertugas di daerah kami gunakanlah *_adab_* yang baik:

Kami hanya mengingatkan kembali kepada *SAUDARA* sebuah peribahasa (mudah-mudahan saudara tidak lupa): DI MANA LANGIT DIJUNJUNG DI SITU BUMI DI PIJAK.

Silahkan *SAUDARA* tinggalkan kampung kami Kuantan Singingi yang kering kerontang ini.

Cari dan pindahlah kemanapun yang *SAUDARA* inginkan karena *SAUDARA* ingin membagi uang untuk dibagikan ke kawan-kawan *SAUDARA*.

Silahkan *SAUDARA* pindah dari Kuantan Singingi dan mencari wilayah basah agar bisa bagi-bagi uang atau proyek ke rekan-rekan yang ada di Kampar yang saudara sebut dalam media itu.

Silahkan *SAUDARA* pergi. *Please*……

Kami hanya minta *SAUDARA* dengan _gentlemen_ jangan melecehkan kampung kami, termasuk kampung nanti *SAUDARA* akan bertugas.

Kami anak rantau khususnya dan masyarakat Kuantan Singingi pada umumnya kecewa dengan pernyataan *SAUDARA* yang _sok bersih dan tak merasakan bersalah itu_.

Ingatkah sudaraku sumpah jabatan *SAUDARA* ketika diangkat sebagai Sekda di atas Al Qur’an:

“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai …………

Jelas sumpah *SAUDARA* sebagai Sekda adalah memegang teguh konstitusi ….. bla bla ….

Pernyataan *SAUDARA* yang sangat menyakitkan hati akan menjadi catatan sejarah kelam dalam perjalanan kabupaten yang kami cintai yang diperjuangkan dengan darah dan air mata.

Kami berharap cukupkah *SAUDARA* seorang yang melecehkkan kampung kami. Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi _kesalahan_ dalam menentukan pemimpin di kampung kami.

Demikianlah _SURAT TERBUKA_ ini kami sampaikan dengan harapan akan dibaca oleh banyak pihak baik di *Kuantan Singingi* maupun di *Kampar*.

Kami menunggu permintaan maaf *SAUDARA* secara terbuka.

Kami juga berharap wakil kami yang duduk di lembaga legislatif (DPRD) untuk memanggil *SAUDARA* Sekda ini.

Jangan butakan hati kalian karena pernyataan Sekda ini tidak hanya melecehkan tapi juga menjatuhkan harkat dan martabat masyarakat Kuantan Singingi di seluruh pelosok dunia.

Tak selamanya diam itu emas *SAUDARA* ku. Kami tunggu permohan maaf *SAUDARA* orang hebat yang melecehkan kampung kami.

Jakarta, 23 Desember 2022

Hormat kami

“Orang Bodoh”

Ttd

*MUSTARI USMAN*

_Didukung oleh_ :

*Rudri Musdianto Saputra.*

Ketum IPMAKUSI Pekanbaru 2015 – 2017

Menu