Ratusan Masyarakat Siak berbondong bondong menuju pelabuhan Internasional atau LLASDAP Siak, untuk melihat langsung proses pencarian dua orang siswa SMA 1 Siak yang tenggelam di sungai Siak, Kamis 19 Mei sekitar pukul 12.30 WIB.
Kronologis terjadi hilang nya dua siswa tersebut, diketahui saat mereka sedang berenang di sungai Siak.
Kedua pelajar SMA 1 Siak tersebut berinisial (WS) yang berusia 16 tahun dan satu lagi (D) berusia 18 tahun.
Informasi tersebut langsung di himpun dari lokasi kejadian pelabuhan lalu lintas Angkutan sungai dan penyeberangan (LLASDAP) kampung dalam, kecamatan Siak, Kabupaten Siak.
Kejadian tersebut bermula ketika WS dan D, serta bersama satu temannya lagi yang berinisial H, bersama sama bermain diseputaran pelabuhan Internasional atau LLASDAP menjelang jam 12.00 WIB.
Saat itu cuaca di Siak sedang hujan dan dua orang pelajar tersebut berinisial WS dan D turun ke sungai untuk berenang.
Awalnya mereka berenang cuma di tepi tepi saja, tetapi tanpa disadari ternyata arus sungai tersebut besar sampai sampai kedua orang pelajar tersebut yang berinisial WS dan D terbawa arus sampai ketengah tengah sungai.
Beberapa teman pelajar yang berada di bantaran pelabuhan berteriak kepada teman nya H yang sama sama ikut berenang dan memberitahukan WS dan D terbawa arus dan tanpa berpikir banyak pelajar berinisial H langsung berenang ke tempat dua teman nya tersebut untuk menolong ke dua teman nya tersebut.
Namun naas, ternyata kedua teman nya tersebut sudah tidak ada lagi terlihat dipermukaan air.
Dengan tidak memikir kan apa apa lagi teman nya H ini langsung menyelam semampu nya untuk memberanikan diri menolong ke dua teman nya yang terbawa arus, namun tidak ditemukan kedua teman nya.
Kemudian pelajar H kembali lagi berenang ke tepian dan segera naik ke darat untuk memberitahukan kronologis kejadian tersebut kepada pihak keluarga dan warga sekitaran LLASDAP.
Kemudian tidak beberapa lama pihak keluarga dan warga berdatangan ke lokasi kejadian tersebut dan beberapa orang langsung terjun ke sungai Siak untuk melakukan pencarian, sehingga komplek pelabuhan di padati ratusan warga masyarakat Siak.
Kemudian orang tua WS bapak Nofrizal (43) menyampaikan bahwa “saya baru mendapatkan kabar peristiwa tersebut sekitar pukul 12.30 WIB, itu pun dari temannya” ucapnya kepada awak media Investigasi86.com di tempat lokasi kejadian tersebut.
Nofizal selaku orang tua WS menyebutkan bahwa WS sebenarnya bisa berenang namun di karena kan sangking derasnya arus tersebut jadi dia tidak bisa menguasai diri nya terseret besar nya arus tersebut.
Sementara dari pantauan investigasi86.com di tempat kronologis kejadian tesebut pihak dari keluarga korban berkumpul di salah satu ruangan yang ada di pelabuhan, tampak sangat sedih dan terpukul atas kejadian yang tidak di sangka sangka yang terjadi kepada anak nya tersebut.
Petugas gabungan dari BPBD ,Dishub TNI polri sudah ada di Tempat kejadian tersebut dan terlihat sibuk untuk mengatur proses pencarian dan menertibkan warga yang memadati jembatan pelabuhan.(Sulaiman )