Kuansing • Terkait dugaan Limbah Pabrik Sawit yang telah mencemari DAS desa Bedeng Sikuran, Ketua Komisi 2 DPRD Kuansing Darmizar Tidak Tau, tidak ingin tau, atau sudah tau?
Terkait hasil investigasi jurnalistik yang telah dimuat di portal media investigasi86.com pada Jumat 8 Juli 2022, redaksi mencoba meminta tanggapan atas hasil investigasi jurnalistik tim media kepada ketua komisi 2 DPRD kabupaten kuantan Singingi Bapak Darmizar.
Lewat pesan singkat WhatsApp awalnya Darmizar selaku ketua komisi 2 DPRD Kuansing hanya memberikan jawaban singkat kepada redaksi bahwa beliau hanya bisa turun kelapangan saat selesai hari raya idul adha.
“Bisa tp sudah rayo la ndak biar kita turlap langsung” tulis Darmizar lewat pesan singkat WhatsApp Sabtu 9 Juli 2022.
Melihat jawaban singkat dari Darmizar, redaksi kemudian memberikan sanggahan terkait jawaban singkatnya.
“Kita bukan minta bapak turun ke lapangan pak, kita minta pendapat bapak terkait hasil temuan jurnalistik kami, apakah bapak terkejut? Tidak tahu? Atau sudah tau?”
Kemudian komisi 2 DPRD menjawab dan menuliskan bahwa dia baru tau dengan hal tersebut.
“Ya saya baru tahu, kebetulan saya dulu komisi tiga, nah baru sekarang saya tahu, mungkin info selama ini tdk begitu terbuka, maaf la kalo bgt, dan saya juga tidak main main maka saya mau nengok langsung ke lokasi, di samping saya juga nencari info tentang itu” jawab Darmizar lewat pesan singkat WhatsApp, Sabtu 9 Juli 2022.
Dugaan pencemaran sungai di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) desa Bedeng Sikuran, Inuman, Kuansing menurut keterangan warga setempat hal tersebut sudah berlangsung sejak pabrik sawit PT. GSL berdiri, yakni sekitar 7 tahun.
Bukan sebuah hal baru tentunya, dalam kurun waktu lebih kurang tujuh tahun, jika komisi 2 DPRD Kuansing memberikan alasan tidak tau karena dia baru ada di komisi 2 yang sebelumnya beliau di komisi 3 DPRD Kuansing, mungkin itu jawaban yang relevan.
Sesuai dengan keterangan warga setempat, bahwa aspirasi dari masyarakat Bedeng Sikuran sudah pernah di kemukakan, namun sepertinya harapan masyarakat tak membuahkan hasil.
“Rintihan suara masyarakat bedeng sikuran terdengar seolah olah seperti lantunan musik rock pada perangkat audio player yang bisa di setel besar kecil suaranya dengan sesuka hati dan bahkan bisa di off kan”.
Sebelumnya redaksi media investigasi86 mencoba untuk meminta tanggapan kepada kadis lingkungan hidup ‘Rustam‘ namun sang kadis hanya memberikan jawaban bahwa mereka akan turun ke lokasi pabrik pada hari Senin ini, lantaran saat ini dalam situasi hari raya idul adha.
“Hari Senin kita tinjau ke lapangan, karena saat ini situasi hari raya idul adha, besok kita kabari” jelas Rustam lewat panggilan WhatsApp, Sabtu 8 Juli 2022.
Kemudian redaksi kembali bertanya kepada Rustam lewat WhatsApp, “Pak kita minta pendapat dan reaksi dari bapak sedikit terkait berita tersebut, apakah bapak terkejut? Tidak percaya? Tidak tau? Atau sudah tau, silahkan pak”
Hingga berita ini ditayangkan Rustam selaku Kadis DLH Kuansing belum memberikan jawabannya, apakah dia tidak tau atau sudah tau dengan dugaan Limbah pabrik yang telah mengotori DAS desa Bedeng Sikuran.