Kalsel • Telah terjadi longsor di desa bukit mulia kecamatan kintap kabupaten tanah laut Kalimantan Selatan yang menjadi sarang dan lobang-lobang tambang para oligarki, Jumat 22/07/22.
Mulanya desa bukit mulia dilanda banjir yang hampir menggenangi seluruh desa tersebut, hingga pada akhirnya menyebabkan longsor di beberapa titik.
Curah hujan yang cukup tinggi dan daya penyerapan air tidak maksimal akibat saluran air yang rusak akibat lobang lobang tambang yang tidak lagi mampu menampungnya.
Bersumber dari channel YouTube Tala TV, tampak jelas ada beberapa rumah dipinggir lobang tambang yang telah ambruk akibat longsor serta jalan jalan desa yang telah retak yang semakin mendekati rumah warga sehingga membuat khawatir warga desa bukit mulia.
Hingga kini pemerintah setempat belum bisa melakukan aksi yang nyata terkait keluhan masyarakat desa bukit mulia yang telah berlangsung selama 9 tahun lamanya.
PT Arutmin selaku pemilik kawasan pertambangan hingga saat ini belum ada itikad untuk bermediasi dan memberikan solusi atas dampak negatif yang telah diberikan kepada masyarakat desa bukit mulia.
Sejumlah warga sudah sejak lama mengeluhkan keberadaan tambang yang sangat sangat merugikan masyarakat setempat, seperti pernyataan salah seorang kepala dusun 3, Nurwahyudi yang menuturkan kepada media.
“Ini salah satu dampak dari tambang ilegal di desa bukit mulia, karena curah hujan cukup tinggi tanah dipinggir jalan langsung longsor dan warga langsung resah” ujar Nurwahyudi selaku Kadus 3 desa bukit mulia.
Nurwahyudi juga meminta kepada pihak terkait agar segera melakukan tindakan dan memberikan solusi bagaimana agar tidak menimbulkan hal-hal yang membahayakan bagi masyarakat setempat.

Salah seorang ibu tua (Mbah tuminem) di desa tersebut juga turut berbicara kepada media dan meminta solusi jika bagaimana rumahnya longsong dan ludes.
“Saya takut, nanti kalau rumahku longsor, aku mau lari kemana?” tanya Mbah tuminem warga desa bukit mulia dengan raut wajah yang ketakutan melihat kondisi tanah disekitar rumahnya yang telah longsor.
Masyarakat desa setempat mengaku resah dan segera ingin segera ada solusi terbaik agar tidak ada lagi dihantui oleh bayang bayang ketakutan longsor yang menggusur rumah tanah yang menjadi harta paling berharga bagi mereka.(Irwansyah)