More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bangka Belitung
Berita Indragiri Hilir
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Hiburan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Karimun
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat Online
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Siak
Kesehatan
Kota Batam
Kota Dumai
Kota Manado
Lampung Barat
Maluku
Maluku Utara
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Papua
Provinsi Aceh
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Sejarah
Video
Way Kanan
Yogyakarta

Diduga Mendapat Intervensi Dari Sejumlah Pihak, Pernyataannya Pak Bainun Berubah 180 Derajat

Foto : Pak Bainun yang diduga telah mendapat intervensi dan intimidasi pasca kedatangan kades Rasidi dan sejumlah wartawan kerumahnya
INVESTIGASI 86 di Google News

KUANTAN SINGINGI • Diduga mendapatkan intervensi dan intimidasi, pak Bainun yang awalnya merasa di permainkan oleh sejumlah pihak saat transaksi lahan miliknya, sang kakek telah memberikan pernyataan yang bertolak belakang di sejumlah media, bahkan Senin 4 September saat dihubungi beberapa kali, pak Bainun tidak lagi menjawab panggilan telpon dari media ini.

Sebelumnya telah diberitakan bahwa pak Bainun diduga mendapatkan perlakuan curang dari sejumlah pihak saat transaksi sebidang tanah miliknya yang dikabarkan memiliki luas sekitar 4 hektar, namun pihak pembeli dengan sejumlah calonya hanya membayar kepada pak Bainun seharga 3 hektar, yakni senilai 290 juta rupiah.

Hal tersebut terjadi lantaran metode pengukuran yang dilakukan oleh para surveyor lahan menggunakan metode GPS saat melakukan penghitungan dan pengukuran lahan milik pak Bainun, sehingga pak Bainun yang tidak paham metode pengukuran tersebut hanya bisa pasrah dan mempercayakan sepenuhnya kepada pihak yang mengurus jual beli lahannya itu.

Terbaru telah terbit di salah satu media online kuantanxpress.com yang berisikan pernyataan pak Bainun yang berbanding terbalik dan terkesan seperti adanya intimidasi dari sejumlah pihak terkait polemik jual beli lahan miliknya itu.

Dalam postingan berita di media online tersebut tampak pak Bainun berfoto didampingi oleh Rasidi Kepala desa Logas hilir duduk di ruang tamu di rumah pak Bainun dengan rawut muka seperti seseorang yang sedang mendapatkan tekanan.

Yang lebih mirisnya, anak angkat pak Bainun yang bernama Arifin yang seharusnya berpihak kepada ayah angkatnya itu, terkesan seperti ada main mata dengan kades Logas hilir Rasidi, lantaran penjelasan Arifin kepada media dirinya menyebutkan bahwa ia tidak ikut andil dalam transaksi jual beli lahan tersebut, namun saat digali informasi ke sejumlah narasumber, ternyata arifin (anak angkat pak Bainun) turut andil dalam bernegosiasi dengan kades Rasidi.

“Itu awalnya kades Rasidi menemui Buyung tetangganya pak Bainun, sebagai jembatan untuk bernegosiasi, karena tak tembus oleh Buyung, maka dari itu ditemuilah Arifin oleh kades Rasidi untuk membujuk ayan angkatnya itu agar mau menjual tanahnya” jelas salah seorang narasumber yang tidak mau disebutkan namanya.

Itu lahan kan dibeli secara tongkong, itu semuanya dihargai 290 juta, Saya tidak ada ikut andil dalam jual beli lahan itu, peran saya waktu itu hanya sebatas membawa uang hasil jual beli lahan tersebut ke bank” jelas Arifin kepada media beberapa waktu lalu.

Padahal sudah jelas pak Bainun menyebutkan kepada awak media ini bahwa dirinya bersedia menjual lahannya itu dengan harga 100 juta rupiah per hektarnya.

Salah seorang warga Logas yang tidak mau disebutkan namanya merasa miris dan prihatin melihat perlakuan yang didapatkan pak Bainun dari orang-orang terdekatnya itu.

Miris sekali melihatnya, Kasihan sekali saya melihat pak Bainun itu, mentang mentang tak ada anak laki laki dirumahnya, pihak pihak yang berkepentingan sepertinya sudah semena mena kepada bapak itu, memang ada anak angkatnya itu yang bernama Arifin, namun anak angkatnya seperti tak tau balas Budi dan terkesan ada main mata sama si Kades ” ujar salah seorang warga Logas yang tidak mau disebutkan namanya kepada awak media.

Salah seorang warga yang menjadi narasumber atas informasi ini menyebutkan bahwa dirinya bersedia menjadi saksi, jika kelak perkara ini dilanjutkan ke proses hukum.

Jika perkara ini lanjut ke proses hukum, saya bersedia kok memberikan keterangan terkait apa yang saya dengar, saya lihat dan saya ketahui terkait transaksi jual beli lahan pak Bainun ini” jelas narasumber yang tidak mau disebutkan namanya kepada media.

(Adr)

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!