More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Ratusan Ribu Batang Kayu Bakau Ditebang Setiap Hari Di Inhil Tanpa Kendali, Kemana Para Penegak Hukum?

Di tengah gencarnya isu pemanasan global yang menjadi perhatian dunia dan prioritas nasional Indonesia. Kerusakan ekosistem pesisir justru terjadi secara masif di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Ironisnya, ratusan ribu batang pohon mangrove—khususnya jenis Rhizophora sp atau kayu bakau—ditebang setiap hari tanpa kendali. Ini bukan isapan jempol, tapi fakta lapangan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Siapa yang harus bertanggung jawab? Kemana para penegak hukum?

Praktik ilegal logging ini bukan hanya merusak lingkungan, tetapi juga mempermalukan upaya kolektif bangsa dalam menjaga hutan pesisir sebagai garda terdepan melawan abrasi, intrusi air laut, dan krisis iklim. Namun hingga kini, tak tampak upaya penindakan yang tegas dari aparat kepolisian, kejaksaan, maupun pengawasan internal dari pemda.

Semua stakeholder di Inhil seolah menutup mata. Fakta di lapangan menunjukkan pembiaran yang terstruktur dan sistematis. Jika situasi ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin publik akan menyimpulkan bahwa ada dugaan keterlibatan oknum aparat dalam pembiaran kejahatan lingkungan ini.

Kondisi diperparah dengan mandulnya fungsi pengawasan DPRD Kabupaten Inhil, yang seharusnya turut mengontrol jalannya pembangunan, termasuk perlindungan lingkungan hidup. Fungsi legislatif seakan mati suri di tengah kehancuran ekologi yang nyata.

Sudah saatnya pemerintah pusat turun tangan. Pemeriksaan menyeluruh harus dilakukan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam pembiaran dan perusakan lingkungan ini. Jangan tunggu hingga bencana ekologis menimpa masyarakat pesisir Inhil yang menggantungkan hidupnya pada keberadaan mangrove.

Inhil sedang tenggelam dalam krisis ekologi yang kelak akan berdampak buruk dan berkepanjangan bagi generasi mendatang. Di mana penegak hukum? Sampai kapan tutup mata?

Indra Terlanjur Tampan
Senin, 19 Mei 2025

 

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!