investigasi 86 • Salah satu penyebab BBM Premium menjadi langka dan sulit ditemui di SPBU dikarenakan pengusaha SPBU malas menjual Premium dikarenakan untungnya sedikit.
Hendry Ahmad sebagai Direktur (BBM) Bahan Bakar Minyak dan Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, menjelaskan alasan SPBU menjadi malas menjual Premium karena margin atau keuntungan dari menjual Bahan Bakar Premium sangat kecil. Perbedaan keuntungan bahan bakar jenis lain cukup jauh sehingga mereka lebih memilih menjual jenis bahan bakar lain seperti dan Pertamax dan Pertalite.
SPBU sendiri meraup margin atau keuntungan dari penjualan premium lebih kecil dari pertalite atau pertamax, premium keuntungannya Rp 280 per liter, sedangkan pertalite keuntungannya Rp 400,” ujar Hendry Ahmad.
Hendry Ahmad sendiri mengatakan bahwa pihaknya telah terjun langsung ke lapangan untuk menyelediki penyebab dari sulitnya menemukan bahan bakar berjenis Premium ini di beberapa daerah.
Beliau mengungkapkan bahwa salah satu hasil temuannya yaitu penghematan stok bahan bakar Premium menjelang akhir tahun,ungkapnya.
Realita saat ini yang terjadi bahwa Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium kini mulai sulit dijumpai di (SPBU) beberapa daerah. Sehingga hal ini memunculkan anggapan dari masyarakat bahwa hal tersebut disengaja agar masyarakat beralih menggunakan bahan bakar berjenis Pertalite dan Pertamax.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan langsung menepis isu yang beredar dikalangan masyarakat tersebut. Luhut mengatakan bahwa pemerintah selalu memberikan apa yang dibutuhkan masyarakat, sehingga tidak mungkin pemerintah menyusahkan masyarakat,jelasnya.
“Tidak juga lah, masa pemerintah nyusahin rakyatnya. Pemerintah selalu membuat sebaik mungkin agar masyarakat happy” kata Menko Luhut.(merdeka)