KUANTAN SINGINGI • Terkait ditutupnya pasar malam di pasar tradisional berbasis modern Teluk Kuantan, pemerintah kabupaten kuantan singingi (KUANSING) dan sejumlah pihak terkait, dinilai sejumlah warga beringin Taluk tidak bijak dalam mengambil keputusan.
Kericuhan yang terjadi di pasar malam di pasar modern pada 17 Agustus 2023 lalu, banyak menimbulkan pro kontra dan pertanyaan publik, dimana salah seorang warga Teluk Kuantan mengaku bahwa pacarnya telah di ganggu oleh salah seorang pekerja pasar malam, hingga membuat pemuda tersebut menyerang orang yang bersangkutan ke pasar malam.
Atas kericuhan tersebut, disebutkan bahwa salah seorang pemuda warga kota Teluk Kuantan mengalami luka di bagian kepalanya, diduga terkena benda tumpul mengenai bagian kepalanya.
Tak hanya dari pihak yang menyerang pasar malam yang mengalami luka, Penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok oknum pemuda di pasar malam tersebut, juga menyisakan traumatik bagi sejumlah ibu ibu dan anak anak balita yang pada saat itu berada di pasar malam.
Srik ibu muda yang sedang hamil tua yang bertugas sebagai pelayan pengunjung pasar malam, menyebutkan bahwa dirinya sempat terjatuh lantaran berusaha menghindar dari lemparan batu dan serangan sejumlah oknum pemuda.
“Saya sempat terjatuh bang, lantaran panik karena ada beberapa orang yang menyerang kami dengan melempar batu pada saat saya sedang menghitung karcis” jelas srik kepada media.
Ibuk Ida pengelola pasar malam tersebut, menyesalkan kericuhan itu terjadi dikarenakan sesuatu informasi yang tidak terkonfirmasi dengan baik dan tidak ada upaya mencari tau sebab yang sebenarnya.
“Yang saya sesalkan atas peristiwa tersebut, jika benar ada pelecehan terhadap seorang wanita kenapa pihak keluarga yang merasa dirugikan itu tidak melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian, warga kami disini juga trauma bang karena diserang dan dilempari batu, disini ada bayi umur dua bulan dan beberapa balita yang ikut kena imbasnya” jelas ibuk Ida kepada media.
Sementara itu Saat di konfirmasi kepada Unyil, pria yang bekerja di pasar malam yang disebutkan telah mengganggu dan melecehkan seorang perempuan, dirinya menyebutkan bahwa tidak pernah sekalipun mengganggu perempuan manapun selama ia bekerja di pasar malam tersebut.
Unyil yang bertugas sebagai petugas di wahana ombak di pasar malam tersebut, menyebutkan bahwa dirinya hanya menyentuh kaki seorang wanita pada saat wanita tersebut hendak duduk di wahana ombak di pasar malam tersebut.
“Tidak pernah saya ganggu seorang wanita selama saya bekerja disini bang, Sayakan bertugas di wahana ombak bang, pada waktu itu tidak sengaja saya menyentuh kaki salah seorang wanita pada saat dia hendak duduk di wahana ombak tersebut” jelas Unyil kepada media.
Rini perempuan yang juga bekerja di pasar malam tersebut menyebutkan bahwa dirinya menyaksikan langsung penjemputan unyil pada saat dirinya sedang menghitung karcis.
“Didepan mata saya bang saya lihat ada seorang pria menarik Unyil yang sedang menghitung karcis disebelah saya dan Unyil dibawanya ke depan dan langsung dipukul tanpa bertanya terlebih dahulu” jelas Rini kepada media, Sabtu 19/08/2023.
Terkait informasi yang beredar di masyarakat terkait kericuhan di pasar malam tersebut, Kapten Inf Legimin (Danramil 02) dirinya menyebutkan bahwa terkait penutupan pasar malam tersebut merupakan oknum, sehingga tidak relevan jika adanya penutupan hanya dikarenakan ulah oknum.
“Menurut saya inikan oknum, terlepas apapun yang dilakukan oknum itu saya kan gak tau nih apa yang dilakukan dan seperti apa, saya rasa pihak pengelola pasar malam ini sudah memenuhi kewajiban untuk PAD daerah, jadi kalaupun ada tuntutan untuk penutupan dari sejumlah pihak, tentunya ini tidak terlepas dari tanggung jawab Pemda, soalnya yang dilakukan mereka itu bukan ilegal, kalau kesalahan itukan oknum, jangan karena oknum ada upaya penutupan” jelas Kapten Inf Legimin (Danramil 02) kepada investigasi86, Minggu 20/08/2023.
Beberapa warga beringin Taluk menilai pemerintah kabupaten kuantan singingi tidak bijak dalam mengambil keputusan tersebut, dikarenakan banyak sisi negatif yang ditimbulkan kepada penduduk setempat karena penutupan pasar malam tersebut.
“Dak bijak pemerintah Kuansing ko ge de, dak dipikirkan dek Nye ha banyak pedagang dari warga setempat yang mengais rezeki disiko, ka Piti Lai copek pemerintah Kuansing ge, Tibo masalah cam ko ge kontuik nan lai” ucap RM warga beringin taluk kepada investigasi86 dengan bahasa daerahnya.
“Gak bijak pemerintah Kuansing ini, emang gak dipikirkan Ama mereka ya banyak pedagang dari warga setempat yang mengais rezeki di pasar malam ini, kalau soal duit cepat pemerintah Kuansing ini, pas urusan seperti ini kentut yang ada”
Sementara itu kasi Humas polres Kuansing, AKP Fery saat di konfirmasi dirinya menyebutkan bahwa pada malam tersebut pihak keluarga pemuda yang mengalami luka di kepalanya itu telah membuat laporan, dan pihak kepolisian sedang mengawali dengan proses penyelidikan, dan pada malam itu juga dari pihak pasar malam juga telah membuat laporan ke polres Kuansing sehubungan kericuhan tersebut.
“Petugas kepolisian sudah mengambil keterangan dari kedua para pelapor, berjalannya proses hukum ini tentunya diawali dengan penyelidikan dengan memintai keterangan dari sejumlah saksi” ucap AKP Fery kepada media.
Sementara itu Kasatpol PP Kuansing, Ibu Shanty saat dikonfirmasi via WhatsApp terkait kebijakannya yang telah menutup pasar malam di pasar malam modern tersebut, sampai berita ini dimuat Kasatpol PP Kuansing tidak memberikan tanggapan sepatah katapun.(ADR)
