class="post-template-default single single-post postid-6020 single-format-standard custom-background wp-custom-logo wp-embed-responsive idtheme kentooz">

More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Aceh
Advetorial
BALI
Bangka Belitung
Berita Banten
Berita Bengkulu
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Cerita Bersambung Mimpi Datuk Obik
Cerita Datuk Obik
Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta
Dumai
Edukasi
Hiburan
Humor
Inhil
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Jogjakarta
Kalimantan Selatan
Kampar
Kepulauan Riau
Kesehatan
Lampung
Maluku
Maluku Utara
Motivasi dan Inspirasi
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Organisasi
Papua
Peduli Kasih
Pelalawan
Pemerintahan
Peristiwa
Politik
Riau
Rohil
Sejarah
Siak
Sosial dan Budaya
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera barat
Sumatra Selatan
Sumatra Utara
Teknologi
Tips dan Trik
Video

Dugaan Penyelewengan Dana Bantuan Perusahaan Untuk Desa Bedeng Sikuran Inuman

Bagikan ini :

Kuansing • Dugaan penyelewengan dana bantuan dari PT. Gemilang Sawit Lestari (GSL) oleh oknum kades Bedeng Sikuran, kecamatan inuman, kabupaten Kuansing.

Berbuntut dari pencemaran lingkungan sungai di desa Bedeng Sikuran yang diduga berhulu di pabrik sawit PT. Gemilang Sawit Lestari (GSL).

Agus selaku Humas PT. Gemilang Sawit Lestari menyebutkan kepada media bahwa pihak perusahaan telah membantu desa bedeng sikuran dengan membuatkan tiga sumur setiap tahunnya.

Tiga sumur itu bang tiap tahunnya, jadi kalau 7 tahun perusahaan ini berdiri, ada sekitar 21 sumur yang telah kami bantu untuk warga” ucap Agus kepada media Jumat 8 Juli 2022.

Mendengar keterangan Agus, lantas tim media investigasi86 mencoba untuk meninjau ke desa Bedeng Sikuran dan mewawancarai sejumlah warga yang ada di desa tersebut.

Ketika ditanya kepada warga, apakah sumur bantuan dari perusahaan ada sekitar 21 sumur?lantas Sejumlah warga desa bedeng sikuran langsung menepisnya.

Mana ada sebanyak itu bang sumurnya yang terealisasi, air sumurnya pun gak bisa untuk minum bang” jelas salah seorang warga desa bedeng sikuran yang tidak mau menyebutkan namanya.

Lantas tim mencoba untuk memverifikasi terkait dugaan penyelewengan dana bantuan tersebut kepada kades Bedeng Sikuran Tarriadi pada Minggu 10 Juli 2022.

Lewat pesan singkat WhatsApp tim menanyakan terkait bantuan sumur yang diberikan perusahaan yang sekitar 21 sumur, terhitung dari perusahaan tersebut berdiri.

Sudah Terelilisasikan dan sudah dimanfaatkan oleh Masyarakat desa Bedeng sikuran” jawab kades tersebut dengan singkat.

Melihat jawaban dari kades tersebut, tim kemudian kembali bertanya “Apakah penempatan sumur sumur yang dibuat itu sudah tepat pada warga di daerah sekitar aliran sungai pak? Apakah air sumur tersebut bisa untuk dikonsumsi/di minum? Minggu 10 Juli 2022.

Hingga berita ini diterbitkan, Tarriadi selaku kades Bedeng Sikuran belum memberikan jawaban kepada media.

Terkait ketidak transparannya kades Bedeng Sikuran dengan jumlah sumur bantuan yang telah diberikan perusahaan, patut diduga ada penyelewengan dana dari perusahaan sawit tersebut.

Karena fakta yang tim temukan dilapangan, sejumlah masyarakat desa Bedeng Sikuran menyebutkan bahwa air sumur yang dibuatkan oleh perusahaan sawit tersebut tidak sampai 21 sumur dan airnya tidak layak untuk di konsumsi.(red)

 

Bagikan ini :