KUANTAN SINGINGI – Dari hasil Monitoring masyarakat desa Koto Teluk Kuantan dalam penggunaan APBDes, baru satu tahun dilantik jadi PJ Kades, diduga sudah salah gunakan APBDes yang nilainya Ratusan Juta Rupiah (Rp 484 JT).
Hal itu dituturkan oleh salah seorang warga koto teluk kuantan yang juga tokoh masyarakat desa koto teluk kuantan H. Saifullah Afrianto (Yan Tembak) di salah satu grup WhatsApp.
Yan Tembak menyebutkan bahwa uang tersebut diambil melalui Bendahara desa secara bertahap, dengan alasan untuk kegiatan dan sumbangan yang tidak jelas ujung pangkalnya.
“Uang tsb diambil melalui Bendahara desa secara bertahap, dengan alasan untuk kegiatan dan sumbangan yang tidak jelas ujung pangkalnya” tulis Yan Tembak di salah satu grup WhatsApp.
Lebih rinci H. Saifullah Afrianto itu menjelaskan bahwa besaran uang yang digunakan bervariasi.
“Besarannya dimulai dri 10 JT, 20 JT, 35 JT, 40 JT dan 96 Juta” lanjutnya.
Menurut pengakuan seseorang, uang tersebut diserahkan kepada PJ Kades Koto Taluk saat dirinya berada di rumah, di kantor, di Bank, di warung dan di Mesjid.
“Pengambilan uang tersebut tidak terhitung berapa kalinya dia minta yang nilai nominalnya 10 Juta itu lebih puluhan kali, dan dimulai dari pertengahan bulan tiga tahun 2023 lalu” tulis Yan Tembak menyampaikan pengakuan narasumbernya.
Pj Kades Koto Teluk Kuantan (EP) saat dihubungi via WhatsApp, dirinya tak memberikan jawaban sepatah katapun.
Sementara itu Rozi selaku Irban V di inspektorat Kabupaten Kuantan Singingi, saat dimintai tanggapan terkait hebohnya kabar tersebut, menyebut bahwa hal tersebut sedang ditindaklanjuti.
“Terkait hal tersebut sedang kami tindaklanjut, untuk pemberian tanggapan sebaiknya langsung dengan pimpinan bang, kami sedang proses kalau minta tanggapan ke inspektur aja bang” ucap Rozi Irban V Inspektorat Kuansing via WhatsApp, jumat 15/03/2024.
Andi Zulfitri selaku Inspektur Kabupaten Kuansing saat dimintai tanggapan via pesan singkat WhatsApp terkait progres tindaklanjut dugaan korupsi di pemdes koto teluk kuantan, sampai saat ini dirinya belum memberikan jawaban sepatah katapun, meski pesan yang dilayangkan telah berconteng dua. (adr)