More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bangka Belitung
Berita Indragiri Hilir
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Hiburan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Karimun
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat Online
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Siak
Kesehatan
Kota Batam
Kota Dumai
Kota Manado
Lampung Barat
Maluku
Maluku Utara
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Papua
Provinsi Aceh
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Sejarah
Video
Yogyakarta
INVESTIGASI 86 di Google News

Anak PKI Boleh Masuk TNI, Mayjen TNI Deddy Setia Budiman Langsung Bersuara

Dedi setia budiman

INVESTIGASI86 • Mayor Jendral TNI (Purn) Deddy Setia Budiman merespon sikap Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang membolehkan dan mengizinkan  keturunan PKI bisa masuk TNI.

“Fakta yang kita jumpai pada saat ini, partai politik pemenang Pemilu adalah partai penampung anak keturunan PKI, wajar anak keturunan PKI ada di eksekutif, yudikatif, legislatif, dan bahkan tidak menutup kemungkinan ada di TNI-Polri,” ujar Deddy, Minggu (3/4).

Bahkan kata Mayjen Purn Deddy, keturunan PKI ada di mana-mana diakibatkan rezim Presiden Jokowi berhubungan dan bekerjasama dengan China yang berpaham komunisme, leninisme, marxisme.

 

“Sehingga rezim menderita penyakit Islamophobia, kerjanya ngadu domba umat beragama khususnya terhadap umat Islam, fitnah kepada umat Islam intoleran radikal teroris, janji-janji bohong, menjauhkan nilai-nilai Pancasila/agama dalam kehidupan politik, memutarbalikan sejarah, dan sedang memiskinkan rakyat,” kata Mayjen Purn Deddy yang merupakan mantan Staf Panglima TNI ini.

Lulusan Akabri angkatan 1975 ini memahami bahwa Jenderal Andika Perkasa dilahirkan pada 1964 yang tidak melihat langsung kejamnya masa sebelum dan sesudah G30S/PKI.

Mayjen Purn Deddy juga menduga Jenderal Andika tidak pernah membaca sejarah kejamnya ideologi komunis di Indonesia.

Mantan Staf Panglima TNI ini menilai, Jenderal Andika termasuk orang yang memiliki hobi membesarkan otot (binaragawan).

Imbasnya, Jenderal Andika justru abai terhadap hal-hal yang berkaitan dengan Pancasila dan hal mendasar lainnya.

“Wajarlah kalau Pak Andika Perkasa sebagai manusia, lupa Pancasila, lupa Pembukaan UUD45, lupa dasar negara itu Ketuhanan Yang Maha Esa, lupa Saptamarga, lupa sumpah prajurit, lupa depan wajib TNI, lupa sumpah perwira, dan lupa kode etik perwira ‘Budhi Bakti Wira Utama’,” jelas Deddy.

Sehingga kata Mayjen Purn Deddy, wajar jika Jenderal Andika lupa sebagai Panglima TNI, sehingga lupa terhadap tugas pokok TNI, lupa bahwa Panglima-panglima TNI sebelumnya adalah para pejuang anti komunisme.

Mayjen Purn Deddy menyebutkan Andika juga lupa bahwa terorisme sebenarnya sebelum kemerdekaan, sesudah kemerdekaan dan saat ini dilakukan oleh komunisme, dengan tujuan mendirikan NKRI yang berdasarkan komunisme.

“Wajarlah kalau Pak Andika Perkasa lupa, ancaman neo-komunis di depan mata, sedang menjajah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD45, disemua aspek kehidupan,” katanya.

Diduga yang diingat tahun 2024 ada Pemilihan Presiden. Yang diingat cipta kondisi menjelang Pemilu 2024,” terang Deddy.

Jenderal Andika Perkasa juga dianggap sedang terinspirasi dengan teori Jenderal Dudung Abdurachman, bahwa menghapus syarat keturunan PKI menjadi anggota TNI akan memuluskan jalannya menjadi Calon Presiden di Pilpres 2024.

Ia menengarai sebagai orang nomor satu di TNI, Jenderal Andika seperti terinspirasi dengan langkah politik KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman.

Kala menjabat sebagai Pangdam Jaya, Dudung naik menjadi Pangkostrad usai dianggap berjasa karena berani menurunkan baliho Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

” (Dudung) meratakan diorama G30S PKI di Makostrad naik pangkat bintang empat. Pak Andika Perkasa, mantunya Pak Hendropriono tokoh Islamophobia, wajarlah kalau mengizinkan keturunan PKI untuk diterima jadi Prajurit TNI, daripada dipecat jadi mantu,” jelasnya.

“Pak Andika Perkasa, diduga dengan mengizinkan keturunan PKI diterima menjadi Prajurit TNI, memenuhi syarat diusulkan menjadi calon Presiden pada Pilpres 2024,” tambah Mayjen Purn Deddy menutup.(red)

Dikutip dari berbagai sumber

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!