class="post-template-default single single-post postid-1791 single-format-standard custom-background wp-custom-logo wp-embed-responsive idtheme kentooz">

More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Aceh
Advetorial
BALI
Bangka Belitung
Berita Banten
Berita Bengkulu
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Cerita Bersambung Mimpi Datuk Obik
Cerita Datuk Obik
Daerah
Daerah Istimewa Yogyakarta
Dumai
Edukasi
Hiburan
Humor
Inhil
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jambi
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Jogjakarta
Kalimantan Selatan
Kampar
Kepulauan Riau
Kesehatan
Lampung
Maluku
Maluku Utara
Motivasi dan Inspirasi
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Organisasi
Papua
Peduli Kasih
Pelalawan
Pemerintahan
Peristiwa
Politik
Riau
Rohil
Sejarah
Siak
Sosial dan Budaya
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sumatera barat
Sumatra Selatan
Sumatra Utara
Teknologi
Tips dan Trik
Video

Bahaya Komunis Sudah Memasuki Hampir Seluruh Sendi Bernegara

Bagikan ini :

Sebagai seseorang inteligent yang saat ini masih bebas berbicara, saya mengatakan bahwa ancaman komunisme itu bukan lagi berupa kebangkitan, akan tetapi sudah memasuki hampir ke seluruh bagian negara kita,” ucap mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) Letjen (Purn) Yayat Sudrajat pada saat menjadi saksi ahli Anton Permana di pengadilan negeri Jakarta Selatan , Senin (10/1/22).

Mantan kepala (BAIS) Badan Intelegent Strategis tersebut menyebutkan bahwa ideologi komunis tidak akan pernah mati walaupun PKI sudah dibubarkan oleh negara ini.

“Perlu dicatat bahwasanya PKI memang telah dibubarkan, akan tetapi yang namanya ideologi tetap ada dan tidak akan pernah mati,” jelasnya.

Para penyandang ideologi Komunis sudah masuk hampir ke seluruh negara, “kata Yayat tersebut berdasarkan sebuah pengakuan seorang Ribka Tjiptaning yang mengaku bangga menjadi anak PKI”.

“berdasarkan pengalaman dan pengamatan Yayat sebagai seorang mantan prajurit dan intelegent, di mana telah bangkitnya komunis China pada saat ini. komunis China mulai menggangu Kepemilikan Indonesia di Laut China Selatan,” jelas Yayat.

Selain itu Yayat juga mengatakan, bahwa ada upaya pelemahan terhadap TNI secara sistematis, sehingga memunculkan kecemburuan prajurit di tingkat bawah.

“Dalam dunia intelijen dan pertahanan ada yang disebut perang asimetris, atau istilah Pak Gatot ketika jadi Panglima TNI Mulus dengan Proxy War. Artinya, menurut pendapat saya ya pada saat ini memang telah terjadi “pendegradasian” atau pelemahan peran TNI secara sistematis.

 

“sehingga menimbulkan kecemburuan di tataran prajurit bawah. Ini semua seperti api dalam sekam, tinggal pemantik maka akan berbahaya,” pungkasnya.(red)

Bagikan ini :