Paluta • Aksi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Tapanuli Bagian Selatan (IMA TABAGSEL) Medan mendatangi Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Senin (13/03/2023).
Gustira Sayuti selaku koordinator lapangan saat berorasi menyampaikan agar kiranya penegak hukum di Sumatera Utara segera mengusut tuntas dan jangan seolah diam.
“Kami meminta agar Kejatisu segera melakukan pemanggilan terhadap Kadis PU Paluta yang diduga tidak mampu mengawasi proyek PU sehingga dapat menimbulkan indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme“, ujarnya.
Sementara itu, Candra Muda Pulungan selaku koordinator aksi yang didampingi Ketua Umum IMA Tabagsel, Andrew Amanah Carnegie Hasibuan juga mengungkapkan, “Dugaan kasus kekurangan volume atas proyek peningkatan jalan ini harus segala diusut tuntas oleh penegak hukum karena sudah mengarah kepada kerugian Negara,” ujar Andrew.
Dalam orasinya IMA Tabagsel Medan mengutarakan beberapa pekerjaan proyek yang diduga kekurangan volume antara lain :
1. Meminta kepada Kejati Sumut agar segera memanggil dan memeriksa Kepala Dinas PU Paluta terkait pengerjaan kegiatan peningkatan jalan jurusan Simpang Sigama Napahalas Kecamatan Portibi – Bukit Raya Kecamatan Padang Bolak dengan nilai pagu paket Rp2.500.000.000,- (dua miliar lima ratus juta rupiah) Tahun Anggaran 2022 yang diduga ada kekurangan volume hingga merugikan negara dan proses pengerjaannya dinilai sarat dengan tindak pidana korupsi.
2. Meminta kepada Kejati Sumut agar segera memanggil dan memeriksa Kepala Dinas PU Paluta terkait pengerjaan kegiatan peningkatan jalan jurusan PT. HEXA Kecamatan Padang Bolak – Gunung Manaon Kecamatan Portibi dengan nilai pagu Rp4.000.000.000,- (empat milliarrupiah) Tahun Anggaran 2022 yang diduga ada kekurangan volume dalam proses pembangunannya hingga merugikan negara dan pengerjaannya dinilai sarat dengan tindak pidana korupsi.
3. Meminta kepada Kejatu Sumut agar segera memanggil dan memeriksa Kepala Dinas PU Paluta terkait pengerjaan peningkatan jalan jurusan Sigama Napahala – Balakka Torop Kabupaten Paluta dengan nilai pagu Rp2.000.000.000,- (dua milliar rupiah) Tahun Anggaran 2022 yang kami duga tidak sesuai dengan volume dan proses pengerjaannya dinilai sarat dengan tindak korupsi.
Menanggapi aksi dan orasi dari IMA Tabagsel Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara melalui Lamria Sianturi Jaksa fungsional bidang Penkum selaku Bagian Humas Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti kasus ini hingga tuntas.
(A. Nst.)
