KUANTAN SINGINGI – Menjelang pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada 27 November 2024 mendatang, situasi perpolitikan di daerah-daerah sepertinya sudah mulai memanas, tak terkecuali kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) salah satu kabupaten yang ada di provinsi Riau.
Kabupaten yang saat ini dipimpin oleh Dr. Suhardiman Amby (incumbent) ini, sepertinya sedang mengalami berbagai gejolak politik. Hal tersebut terpantau oleh penulis dari sebuah dialog dan perdebatan yang terjadi di salah satu grup WhatsApp (Info A1 Kuansing), Rabu 8/5/2024.
Salah seorang anggota grup WhatsApp (Khairul Ikhsan Chaniago) yang dikenal sebagai sosok yang kerap menentang kebijakan Bupati Kuansing Suhardiman Amby, didalam percakapannya di grup WhatsApp info A1 Kuansing tersebut membuat sebuah tagar #ABS.
Tagar yang diberi kepanjangan Asal Bukan Suhardiman #ABS itu, belakangan sering disematkan oleh KIC dalam setiap dialog dan pesan yang ditulis di dalam grup WhatsApp Info A1 Kuansing itu.
“Masa rakyat harus kembali memilih rezim penindas rakyat. Pengintimidasi perangkat desa, pengintimidasi ASN, Perusak demokrasi” tulis KIC dalam grup WhatsApp Info A1 Kuansing itu dengan tagar #ABS di ujung komentarnya itu.
Misi politik KIC lewat grup WhatsApp Info A1 Kuansing tak hanya sampai disitu, pria kelahiran Lubuk Ambacang itu juga mengajak masyarakat Kuansing yang ada di grup WhatsApp itu agar jangan hanya menjadi penonton.
“Makonyo jan hanyo menjadi penonton. Mari terlibat dalam gerakan rakyat, kito tumbangkan rezim zholim go bro. Ibo wak liek masyarakat kono tokan tokan dek kekuasaan. Jangan diam” tulis KIC menggunakan bahasa daerah.
Translate: Makanya jangan hanya menjadi penonton. Mari terlibat dalam gerakan rakyat, kita tumbangkan rezim zalim ini bro, kasihan kita melihat masyarakat yang kena tekan oleh kekuasaan. Jangan diam!
Tampak juga salah seorang anggota grup WhatsApp yang bernama Hendra Yadi, turut membuat tagar tandingan ABS (Asal Bukan Suhardiman) dengan tagar AJAK (Asal Jangan Anak Koruptor)
Tak hanya sampai disitu, Khairul Ikhsan Chaniago itu ternyata mendapat respon atas ajakan politiknya itu dari salah seorang anggota grup yang bernama Rido Rikardo.
Awalnya Rido Rikardo tersebut membagikan sebuah foto seseorang wanita yang mengenakan kaos putih yang bertuliskan “Buanglah sampah pada mulut koruptor” di bagian depan kaos putih, diduga postingan foto tersebut untuk menjawab argumen dari KIC yang bertubi-tubi mengisi percakapan yang ada di dalam grup WhatsApp tersebut.
“Besok buang sampah jangan ke tong sampah lagi bang, Kesitu ajalah buang! Lebih mulia tong sampah tu rupo lai” tulis Rido Rikardo menyentil kalimat-kalimat politik yang dilontarkan KIC di dalam grup WhatsApp tersebut.
Penulis: adr