Hingga saat ini masih saja ada orang yang percaya bahwa penyebab gigi berlubang dan sakit gigi adalah ulat gigi, dan orang-orang yang mempercayainya cenderung akan mencari pengobatan yang tidak tepat ketika mengalami sakit gigi.
Nah pada artikel kali ini investigasi86.com akan membahas Apakah benar ulat gigi atau cacing gigi menjadi biang kerok atau penyebab sakit gigi selama ini?
Sebelumnya jika pembaca investigasi86 suka dengan informasi yang kami berikan segera pencet dan hilangkan tanda lonceng yang ada di kanan bawah layar hp anda.
Mungkin banyak yang pernah merasakan sakit gigi, masalah sakit gigi akibat gigi berlubang telah dialami oleh manusia sejak zaman kuno sebelum praktik kedokteran Gigi modern.
Sebagian orang mengira bahwa salah satu penyebab gigi menjadi sakit dan berlubang adalah ulat atau cacing gigi yang menggerogoti gigi di dalam mulut dan menyebabkan gigi menjadi busuk.
Teori mengenai cacing atau ulat gigi tersebut bertahan selama ribuan tahun dan dipercaya secara luas di seluruh dunia sampai sekarang.
Pada beberapa orang, ulat gigi pada saat itu diperkirakan ada di gusi dan di gigi berlubang.
Bukti soal pemahaman tentang ulat gigi ditemukan di Kerajaan, di masa itu ilmu pengetahuan belum maju, belum pernah dilakukan penelitian lebih jauh soal penyebab gigi berlubang sehingga ulat gigi dijadikan jawaban mengenai rusaknya kondisi gigi.
Namun seiring berjalannya waktu, kemajuan dalam kedokteran gigi telah membuktikan bahwa keberadaan ulat gigi tersebut merupakan teori yang keliru atau mitos yang dipercaya orang-orang zaman dahulu.
Sesungguhnya sakit gigi atau infeksi gigi bukan disebabkan oleh ulat yang berada di dalam gigi, kerusakan gigi yang menyebabkan sakit gigi pada umumnya diakibatkan oleh plak bakteri.
Kebiasaan ngemil dan kebersihan gigi dan mulut yang tidak dijaga seperti jarang menyikat Gigi. Jadi ceritanya zat makanan yang menempel di gigi yang tidak dibersihkan, bakteri dan air liur bergabung membentuk asam, seiring berjalannya waktu asam ini mengikis email atau lapisan luar gigi yang keras sehingga membentuk lubang kecil atau yang disebut rongga.
Jika lubang masih berukuran kecil, gigi biasanya belum terasa sakit oleh karena itu banyak orang yang tidak sadar kalau ia memiliki gigi berlubang.
Jika kerusakan gigi tidak ditambal maka akan berlanjut ke dentin, yakni lapisan di bawah email. Lebih lanjut lagi apabila tidak dirawat maka kerusakan bisa mencapai puncak dan dapat menyebabkan pembengkakan parah dan sakit gigi.
Kalau gigi berlubang besar, pernah sangat sakit, lalu tiba-tiba tidak terasa sakit, padahal belum pernah dirawat dengan benar, jangan bersenang hati dulu ya Ini bukan karena ulat gigi sudah keluar, tetapi karena saraf Gigi sudah mati.
Kalau saraf Gigi sudah mati dan tidak segera dirawat, gigi bisa busuk dan lama-lama infeksi atau copot dengan sendirinya.
Gigi berlubang ini tidak memandang usia, bisa terjadi pada siapa saja mulai dari balita hingga orang dewasa.
Jadi pembaca setia incestigasi86, ingat ya bahwa ulat gigi bukanlah penyebab gigi berlubang. Penyebab gigi berlubang yang sebenarnya adalah bakteri.
Kepercayaan ini perlu diubah agar masyarakat memiliki kesadaran lebih untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, karena jika masih mempercayai mitos ini masyarakat hanya akan mencari cara untuk mengeluarkan ulat gigi dan bagaimanapun caranya agar sakit gigi bisa reda.
Lantas bagaimana caranya untuk mencegah gigi berlubang dan kerusakan gigi? caranya sangat mudah yaitu kita harus menjaga kebersihan gigi dengan cara menyikat gigi dua kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Berkumur dengan obat kumur membersihkan dan memeriksa gigi secara teratur ke dokter gigi 6 bulan sekali membatasi ngemil makan dan minuman yang manis dan lain-lain.(red)