Soe, Investigasi86.com — Dunia pelayanan kesehatan kembali tercoreng akibat ulah tidak terpuji seorang oknum pejabat publik di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur. Seorang Kepala Puskesmas di Kecamatan Mollo Utara diduga dalam pengaruh alkohol nekat mengendarai ambulans milik negara dan menabrak tiang jaringan telekomunikasi di wilayah Kota Soe.
Peristiwa ini terjadi pada Senin dini hari, 21 April 2025, sekitar pukul 00.00 WITA. Ambulans yang merupakan fasilitas operasional Puskesmas Kapan itu dikemudikan langsung oleh Kepala Puskesmas berinisial YS, melaju dengan kecepatan tinggi sebelum kehilangan kendali dan menghantam tiang milik Telkom Indonesia.
“Dia tabrak tiang Telkom, kaka, tadi malam sekitar jam 12. Tiang patah, sampai tercabut dari tanah. Kami langsung ganti pagi tadi,” ungkap salah seorang teknisi Telkom di lokasi kejadian.
Benturan keras tersebut menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur jaringan Telkom, mengakibatkan terganggunya layanan telepon dan internet di wilayah sekitar, termasuk pada fasilitas Puskesmas di Kota Soe. Tim teknis Telkom merespons cepat dengan melakukan penggantian tiang guna memulihkan layanan jaringan.
Meskipun insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa, kerugian material yang ditimbulkan cukup signifikan. Selain itu, penggunaan kendaraan dinas untuk kepentingan pribadi, terlebih dalam kondisi diduga berada di bawah pengaruh alkohol, menuai kecaman luas dari masyarakat.
“Ini sangat disayangkan. Seorang Kepala Puskesmas seharusnya memberi teladan, bukan justru menyalahgunakan fasilitas negara di luar tugas dinas, apalagi dalam keadaan mabuk,” ujar seorang warga yang menyaksikan kondisi pasca-kecelakaan.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Puskesmas Kapan maupun dari Dinas Kesehatan Kabupaten TTS. Sementara itu, publik mendesak agar insiden ini segera ditindaklanjuti melalui mekanisme hukum dan etika Aparatur Sipil Negara (ASN).
Masyarakat berharap tidak ada pembiaran terhadap tindakan indispliner dan penyalahgunaan wewenang semacam ini. Penegakan disiplin ASN dinilai penting demi menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap lembaga pelayanan kesehatan di daerah.