Kasus sejumlah wartawan yang diduga telah menerima uang stabil “uang tutup mulut” dari Gembong narkoba di pematang siantar, provinsi sumatera utara, sampai saat ini belum ada progres dan perkembangan dari polres pematang siantar dan Polda Sumatera Utara.
Sebelumnya, kasus ini telah diberitakan di media mitrabhayangkarainobes.com yang memberitakan bahwa ada seseorang yang bernama Ramses yang mengaku sebagai wartawan dari media ini yang telah menerima uang stabil dari salah satu bandar narkoba di pematang siantar.
Setelah kami konfirmasi kepada oknum wartawan tersebut, ia langsung mengakui perbuatannya tersebut, dan ia juga menyebutkan bahwa ada puluhan wartawan di daerah ini yang menerima uang stabil dari bandar narkoba tersebut.
Tanpa pikir panjang, pemred media investigasi86 langsung mengeluarkan oknum yang berinisial RMN tersebut dari keanggotaan wartawan media investigasi86.com karena telah melanggar kode etik seorang jurnalis/wartawan.
Pemberitaan dari media mitrabhayangkarainobes.com menuliskan bahwa “Ramses yang mengaku sebagai wartawan investigasi86 telah menerima uang stabil dari bandar narkoba, namun masih saja berkoar-koar di media sosial miliknya“.
Dapatnya informasi bahwa Ramses telah menerima uang stabil sejumlah 500 ribu per bulan dari bandar narkoba di pematang Siantar, ternyata bersumber dari salah seorang tangan kanan bandar narkoba itu sendiri yang memberitahukannya kepada awak media mitrabhayangkarainobes.com.

Mendapatkan informasi pemberitaan tersebut, redaksi kami mencoba untuk berkomunikasi dengan redaksi/admin mitrabhayangkarainobes melalui WhatsApp.
Setelah redaksi investigasi86.com menghubungi redaksi mitrabhayangkarainobes.com, lantas redaksi kami mencoba untuk mempertanyakan beberapa poin terkait pemberitaan tersebut melalui pesan singkat WhatsApp.
Setelah redaksi kami mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak redaksi mitraBhayangkarainobes.com, ada beberapa poin pertanyaan yang sampai saat ini belum ada jawaban dari pihak redaksi mitrabhayangkarainobes.com.
Berikut beberapa pertanyaan yang belum dijawab oleh redaksi media mitrabhayangkarainobes.com ;
- “apakah wartawan anda kenal dengan orang yang bernama Ramses tersebut?
- “Anda tau dari mana ramses telah menerima uang stabil dari bandar narkoba tersebut?
- “Apakah wartawan anda juga menerima uang stabil tersebut?
Tangkapan layar chat WhatsApp redaksi investigasi86 dan admin mitrabhayangkarainobes
Tiga poin pertanyaan diatas sampai saat ini belum ada jawabannya dari pihak redaksi mitrabhayangkarainobes.com
Melihat tidak adanya jawaban, atas 3 poin pertanyaan tersebut, patut di duga wartawan media mitrabhayangkarainobes yang bersangkutan juga menerima uang stabil dari bandar narkoba yang ada di pematang siantar.
Adanya komunikasi yang baik antara tangan kanan bandar narkoba itu dengan wartawan yang membuat berita tersebut, sangat patut di duga bahwa ada hubungan spesial antara kedua pihak.
Hal ini sangat miris sekali, bagaimana bangsa ini mau terbebas dari cengkraman narkoba yang telah merusak jutaan anak bangsa, sedangkan wartawan yang notabenenya sebagai mitra kepolisian, ternyata bisa di stabilkan (dibungkam) hanya dengan beberapa helai rupiah oleh bandar narkoba di pematang siantar.
Pihak kepolisian yang seharusnya menjadi ujung tombak untuk memberantas peredaran narkoba di pematang siantar, tampak seperti tidak berdaya dengan permainan yang yang sedang dimainkan oleh mafia narkoba yang ada di pematang Siantar.
Melihat hal ini, perlu adanya seorang pemimpin di instansi kepolisan yang berintegritas di wilayah pematang Siantar, Sumatra utara untuk menghentikan ini semua.
Hal ini tentu sangat mudah bagi aparat kepolisian pematang siantar dan kapolda sumatra utara sebenarnya, namun akan menjadi sulit jika tidak ada sosok pemimpin dari aparat kepolisian di wilayah Sumatra Utara yang idealis.(red)