Babeh Aldo Beri Tantangan Buat Calon Presiden di 2024 Nanti.
Melihat perkembangan aktivis sekarang ini, membuat Majelis Penderitaan Rakyat (MPR) yang di pelopori oleh Babeh Aldo (Ali Ridho) makin berkonsentrasi terhadap apa yang di perjuangkan MPR dari awal, yaitu stop Mandatory Vaksin.
“Dan untuk stop Mandatory ini kita perlu kekuatan politik” ucap babeh Aldo di channel youtubenya, Senin 9 Mei 2022.
Kami maunya masalah kesehatan ini tidak menjadi masalah politik, tapi ternyata Pandemi ini menjadi alat politik kekuasaan.
Sehingga melihat perkembangan seperti ini, apalagi sudah dekat dengan pemilu 2024 banyak yang memframing bahwa MPR ini di danai oleh tokoh politik.
Babeh Aldo sang pencetus MPR menegaskan bahwa “MPR tidak dukung mendukung siapapun calon presiden di 2024, ini perlu ada ketegasan” ucap babeh.
Lanjut, babeh Aldo menuturkan bahwa ia mempunyai ide, bahwa ia akan mengirimi surat ajakan diskusi kepada tokoh – tokoh nasional yang ada kemungkinan untuk menjadi calon di 2024, untuk mengajak diskusi terkait masalah mandatory.
Sebagai contoh ia menyebutkan akan mengirimi surat kepada Bapak Anies Baswedan, La nyala mattaliti, puan Maharani, Ridwan Kamil, Bapak Komjen Dharma Pongrekun, Profeseor Ichsanuddin Noorsy, Bahkan dari tokoh ulama juga akan kita surati.
Dan kesemua itu babeh Aldo akan membuatkan video terkait surat ajakan diskusi yang mereka layangkan.
“Jadi buat calon-calon di 2024 nanti, jika menginginkan suara dari Majelis Penderitaan Rakyat (MPR) berani dong stop Mandatory, jangan cuma ngomong masalah infrastruktur aja” ucap Babeh Aldo.
“Sampai hari ini kurang lebih 150 ribu rakyat Indonesia meninggal dunia dengan karena pandemi dan tidak ada satupun yang di otopsi, bahkan sekarang sudah ada narasi Pandemi baru ‘Hepatitis’. Yang kemaren aja belum selesai kejahatan kemanusiaannya, karena disitu patut di duga ada interaksi antar obat/kesalahan pengobatan yang sampai hari ini belum ada kejelasannya, baik dari BPOM, maupun dari pihak Menkes” ujar babeh sang jurnalis yang juga seorang aktivis.
Mandatory ini sangat penting karena ini terkait Hak Asasi Manusia (HAM).
“Percuma kita berbicara infrastruktur dan berbicara ekonomi kalau Hak Asasi Manusia untuk masuk kedalam tubuh masyarakat aja tidak dijamin, percuma negara maju kalau gak asasi manusia nya terzolimi, dan itu tidak bisa diterima oleh akal sehat” tuturnya.
Lebih lanjut babeh menyebutkan bahwa ia dan MPR bukan anti vaksin, justru kami membicarakan anti mandatory ini supaya tidak ada pemaksaan orang untuk di vaksin dan tidak di vaksin.
Yang mau vaksin silahkan dan pemerintah wajib menyediakan fasilitasnya,perawatannya.
Dan yang gak mau di vaksin silahkan gak vaksin, jangan vaksin di jadikan sarat-sarat. Orang di pecat takut karena saratnya vaksin, itu kemerdekaan nya dimana? Sembari Telunjuk babeh Aldo menunjuk ke arah kamera.(red)