More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Tengah
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

Aliran Lahar Wlingi Gandusari Blitar Jadi Ajang Lahan Basah Garong Pasir Ilegal, APH Tutup Mata

Blitar – Aliran sungai lahar Wlingi dan Gandusari Blitar jadi lahan basah pemain galian pasir ilegal, nyamannya aktifitas mereka disinyalir adanya upeti ke sejumlah oknum APH Blitar.

Selain bisa akibatkan Rusaknya ekosistem sungai Lahar, aktifitas mereka juga melanggar UU atas penggunaan solar subsidi.

Dari lokasi sedotan Pertama milik Agus yang berada di Sungai Lahar Beru Kecamatan Wlingi kabupaten Jawa Timur setidaknya ada 4 titik sedotan pasir mekanik ilegal.

Dalam sehari lokasi ini mampu hasilnya pasir hitam 15 – 20 dump Truk dengan harga jual 600 – 800 ribu/truk isi 8 kubik.

“Untuk jalankan mesin dieselnya lokasi milik Agus ini gunakan solar subsidi, dalam sehari 4 lokasi ini bisa habiskan 90 -100 liter solar kuning.” Ujar X salah satu karyawan Agus, Sabtu (20/01)2024)

Selain itu ada lokasi sedotan milik Maji 4 titik dengan lokasi yang tak jauh dari milik Agus di lingkungan Beru Babadan Wlingi.

Selain mesin sedot ilegal ada lokasi galian pasir gunakan alat berat milik Riski dan Budi yang berada di aliran lahar Gandusari, masing-masing berada di cek dam tanggul 3,4 ada 5 titik sedotan dan alat Berat jenis excavator.

Alat berat untuk aktivitas gali pasir ini diduga juga gunakan solar subsidi, dalam sehari dipastikan ratusan Truk antri untuk ambil pasir.

Untuk pembeli pasir masih orang lokal Blitar, Tulungagung, Malang dan sekitarnya, untuk pasir sedotan diharga 600 – 800 /8 kubik sedangkan pasir dari alat berat dijual diangka 450 – 600 ribu untuk 9 Kubik.

Hingga berita ini diturunkan Budi, Riski, Agus, Maji pemilik tambag pasir belum di konfirmasi dan pihak Polres Blitar juga belum memberikan Keterangan.

Solar subsidi untuk galian ini jelas bukan peruntukannya dan jelas melanggar UU no 22 tahun 2001 Tentang Migas dengan ancaman 5 tahun penjara dan denda 6 milyar.

Serta pelanggaran UU nomer 3 tahun 2020 Tentang Perubahan atas UU no 4 tahun 2009 Tentang Pertambangan Minerba dengan ancaman 10 Tahun penjara serta denda 60 milyar. (Kdn)

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!