Investigasi86.com – Pekan Baru
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Riau (UIR) Mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau untuk menggelar aksi damai di depan gedung DPRD Provinsi Riau.
Aksi tersebut meminta agar Pemerintah menstabilkan harga minyak goreng, karena minyak goreng tersebut telah mengalami kenaikan harga mencapai dua kali lipat dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
Apa lagi di situasi ekonomi sekarang ini, banyak sekali masyarakat yang mengeluh dengan adanya kenaikan harga minyak goreng tersebut.
Aksi mahasiswa yang berlangsung pada Senin siang (28/03/2022), di depan kantor DPRD provinsi Riau, sejumlah mahasiswa membawa beberapa spanduk dan pengeras suara untuk berorasi didepan gedung DPRD tersebut.
Aksi mahasiswa tersebut juga memberikan kritikan berupa sindiran kepada para wakil rakyat dengan membawa “Pocong” sebagai simbolis bentuk matinya pengawasan oleh para wakil rakyat terhadap pemerintah.
Sikap Pemerintah terhadap persoalan -persoalan yang dialami masyarakat Indonesia yang ada di daerah Riau, terutama Pekanbaru terkait melambungnya kenaikan harga minyak Goreng yang seolah-olah pemerintah seperti tidak memiliki power untuk menghadapi situasi seperti itu.
Ahmad Yusuf sebagai korlap membawa tiga tuntutan kepada DPRD Provinsi Riau.
1. Meminta Pemerintah untuk secepatnya menstabilkan harga Minyak goreng (Migor) secara Nasional dan menindak tegas para Mafia dan juga instansi yang terlibat.
2. Meminta Pemerintah untuk menjaga dan menstabilkan harga pangan dan sembako menjelang bulan suci Ramadhan. Dan yang terakhir.
3. Meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk mencopot M. Lutfi selaku Menteri Perdagangan Republik Indonesia karena dinilai gagal dalam menjalankan tugasnya sebagai Mentri.
Sebelum tuntutan aksi dari para Mahasiswa diterima dan ditandatangani oleh perwakilan DPRD Provinsi Riau, para Mahasiswa UIR sempat kecewa lantaran pagar kantor DPRD Provinsi Riau tertutup, sehingga membuat situasi semakin memanas, dan sempat terjadi bentrok antara para mahasiswa dengan aparat pengamanan yang mengamankan aksi tersebut.
Ahmad Yusuf selaku korlap merasa kecewa dengan sikap para anggota DPRD Riau, karena tentu DPRD merupakan rumah bagi rakyat dan tempat penyaluran aspirasi bagi rakyat.
“Lalu kenapa hari ini kantor DPRD Riau tertutup rapat untuk Rakyat. Kemana rakyat akan mengadu jika gerbang kantor DPRD ini ditutup untuk Rakyat? Kami ingin Anggota Dewan yang jelas-jelas dipilih oleh rakyat, bisa hadir dan mendengarkan keluh kesah rakyatnya pada hari ini,”. Ucap Ahmad Yusuf selaku Korlap.
Kami ingin Pemerintah secepatnya menstabilkan harga kenaikan minyak goreng tersebut. Agar rakyat Indonesia tidak menjerit dan tidak makin sengsara karena ekonomi sekarang ini.
Sementara kebutuhan pangan dan sembako yang dibutuhkan setiap hari, harganya semakin meningkat, apalagi menjelang bulan suci ramadhan ini. Bagaimana bisa masyarakat memenuhi kebutuhan pangan dan sembako jika semua harga naik.
Jadi, “kami meminta kepada DPRD Provinsi Riau untuk mengawasi kinerja Pemerintah dan menstabilkan kenaikan harga pangan dan sembako”, tutup Ahmad.(Sulaiman)