More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Bengkulu Utara
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Selatan
Halmahera Tengah
Hiburan
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Jayapura
Kabupaten Bengkalis
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Tidore Kepulauan
Timor Tengah Selatan
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta

AGP Nilai Pemda TTS Gagal Pimpin Daerah, Korban Bencana Dibiarkan Tanpa Solusi

SOE, INVESTIGASI86.COM – Aliansi Gerakan Perubahan (AGP) melayangkan kritik tajam terhadap Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di bawah kepemimpinan Bupati Egusem P. Lioe (Buce Lioe) dan Wakil Bupati Army Konay. Kritik tersebut disampaikan langsung oleh Koordinator Umum AGP, Nikodemus Manao, melalui sambungan telepon kepada media pada Jumat (5/9/2025).

Menurut Niko, Pemda TTS selama ini hanya sibuk mengurus kegiatan seremonial dan pesta hiburan yang dipublikasikan melalui media sosial, sementara rakyat yang menjadi korban bencana dibiarkan menderita.

“Pemda TTS hanya urus seremoni, joget-joget, dan pesta yang dipamerkan di TikTok dan Facebook. Rakyat yang jadi korban longsor di Kuatae, Kecamatan Kota Soe, dan Oeleu, Kecamatan Toianas, justru tidak mendapat perhatian. Ini tontonan yang membunuh sisi kemanusiaan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Niko menilai alasan pemerintah daerah yang menyebut tidak memiliki anggaran untuk penanganan bencana merupakan dalih yang tidak masuk akal.

“Kalau benar tidak ada anggaran, kenapa kegiatan besar bisa berjalan lancar dengan dana besar? Kalau untuk pesta bisa, kenapa untuk rakyat yang jadi korban bencana tidak bisa? Ini alasan yang sangat memalukan,” ujarnya.

Niko mengingatkan bahwa musim hujan diperkirakan mulai turun pada November mendatang. Warga korban longsor yang terpaksa kembali menempati rumah mereka yang rusak terancam menghadapi risiko lebih besar.

“Ketika hujan turun, nasib mereka bagaimana? Sampai sekarang pemerintah diam. Itu tanda bahwa pemerintah tidak mampu, bahkan sangat tidak mampu,” katanya.

Tak hanya Kuatae, Niko juga menyoroti kondisi 40 kepala keluarga (KK) korban longsor di Desa Oeleu, Kecamatan Toianas, yang hingga kini belum ditangani secara serius oleh Pemda TTS.

“Ini bukti nyata pembiaran. Pemerintah tidak sanggup menangani persoalan rakyatnya. Bagaimana bisa disebut pemimpin kalau rakyat dibiarkan begitu saja?” ungkapnya.

Atas kondisi tersebut, AGP akan melancarkan aksi demonstrasi di tingkat provinsi. Niko memastikan pihaknya akan menggelar aksi di Kupang pada 24 September 2025 sebagai bentuk teguran keras terhadap Pemda TTS.

“Setelah demo di provinsi, saya akan pulang dan memobilisasi massa di Soe. Jika sampai awal Oktober tidak ada solusi untuk korban longsor di Kuatae maupun Oeleu, maka aksi besar-besaran akan digelar di TTS,” tandas Niko.

Kritik AGP ini menambah panjang daftar sorotan terhadap kepemimpinan Buce Lioe dan Army Konay. Di mata AGP, Pemda TTS gagal menunjukkan keberpihakan kepada rakyat, justru lebih sibuk mempertontonkan pesta dan seremoni di tengah penderitaan masyarakat.

AGP mendesak Pemda segera mengambil langkah nyata sebelum musim hujan tiba, agar korban bencana tidak semakin terpuruk.

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!