Timor Tengah Selatan _ NTT
Sebuah ironi terungkap di Kabupaten TTS. Rumah Jabatan (RJ) Pimpinan DPRD TTS yang menelan anggaran operasional Rp81 juta per bulan untuk tiga orang pimpinan, terbengkalai dan tak terawat, seolah tak berpenghuni. Pantauan Tim Media di lokasi, kondisi RJ 3 dan RJ 5 tampak sepi dan tak terurus, tanpa tanda-tanda penghuni. Pintu gerbang RJ 4 tertutup rapat, dan satu orang pegawai yang berada di dalam mengaku Wakil Ketua DPRD sedang beristirahat.
“Baptua masih istirahat kaka karena tadi malam pulang jam 1 malam. Nanti baru kaka datang lagi atau dikantor sa,” ungkap pegawai RJ 4 yang enggan disebutkan namanya.
Kondisi ini menjadi pertanyaan besar, mengingat anggaran operasional RJ Pimpinan DPRD TTS mencapai Rp27 juta per orang, totalnya Rp81 juta per bulan. Angka fantastis ini dianggarkan untuk menunjang kelancaran tugas dan fungsi para pimpinan DPRD. Namun, kenyataannya, kondisi RJ malah terbengkalai dan tak terurus.
Sekretaris Dewan, Adi Boimau, yang dikonfirmasi terkait hal ini pada Senin, 03/02/2025 dan Selasa, 04/02/2025, mengatakan bahwa ia tidak mengetahui kondisi terkini RJ. “Mestinya setelah dilantik pimpinan DPRD sudah masuk tapi karena kekurangan-kekurangan yang masih ada sehingga kami masih lakukan pembenahan sekitar 1 bulan baru mereka masuk tapi kalau kondisi sekarang saya sendiri tidak tahu,” ujar Sekwan.
Hingga berita ini diturunkan, Tim Media belum berhasil melakukan konfirmasi dengan pimpinan DPRD TTS terkait kondisi RJ yang terbengkalai. Ketidakjelasan ini semakin menimbulkan pertanyaan, apakah anggaran yang digelontorkan untuk RJ Pimpinan DPRD TTS benar-benar dimanfaatkan secara optimal? Ataukah dana tersebut terbuang percuma tanpa kejelasan?
Perlu kiranya dilakukan investigasi lebih lanjut untuk mengungkap fakta di balik terbengkalainya RJ Pimpinan DPRD TTS. Masyarakat TTS berhak mengetahui ke mana anggaran fantastis tersebut dialokasikan dan bagaimana pemanfaatannya. Semoga kejelasan ini dapat segera terungkap dan tidak menjadi “hantu” yang menghantui DPRD TTS. (Tim)