Belum lama ini pemerintah telah menetapkan kenaikan harga Pertamax. Tepat Pada tanggal 1 April 2022 lalu, harga Pertamax yang sebelumnya Rp9.000-Rp9.400 per liter naik menjadi Rp12.500-Rp 13.000 per liter.
Namun tak lama lagi, ternyata Pemerintah juga mengungkapkan bakal ada rencana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin Pertalite, Solar subsidi, dan Gas (LPG) 3 kilo gram (kg).
Apakah rencana kenaikan harga BBM dan LPG subsidi ini akan dilakukan dalam waktu dekat ini?
Erick Thohir selaku menteri BUMN pun ikut buka suara terkait hal ini. Namun sayangnya dia tidak berkomentar banyak dan tidak menjelaskan lebih lanjut terkait kapan rencana untuk menaikkan harga BBM dan gas elpiji ini akan diterapkan.
Erick ketika ditanya wartawan terkait kapan akan diterapkan kenaikan harga BBM pertalite dan gas 3 kg, ia hanya menjawab, “Belum”.
Seperti kita ketahui, bahwa harga BBM Pertalite dan Solar subsidi pada periode 1 April 2022 ini tidak mengalami perubahan, di mana masing-masing masih dipertahankan pada Rp 7.650 per liter dan Rp 5.150 per liter. Sementara harga Pertamax (RON 92) sudah mengalami kenaikkan harga menjadi Rp 12.500 – Rp 13.000 per liter yang sebelumnya Rp 9.000 – Rp 9.400 per liter.
Sedangkan harga Solar non subsidi saat ini sudah dibanderol dengan harga Rp 12.950 – Rp 13.550 per liter untuk jenis Dexlite (CN 51). Artinya, ada selisih harga setidaknya Rp 7.800 per liter dengan harga Solar bersubsidi.
Begitu juga dengan LPG. Dia mengatakan, dalam jangka pendek pemerintah akan melakukan penyesuaian formula LPG 3 kg dan dalam jangka menengah akan melakukan penyesuaian harga jual eceran untuk mengurangi tekanan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menjaga inflasi.
Dia mengatakan, harga LPG internasional yang merujuk pada Contract Price (CP) Aramco telah mencapai US$ 839,6 per metrik ton. Sementara asumsi awal pemerintah hanya di kisaran US$ 569 per metrik ton.(red)