Manado – Berdasarkan pantauan awak media di lapangan (01/09/2023), Proyek Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk mengolah air laut menjadi air tawar dengan kualitas memenuhi baku mutu air minum di Pulau Bunaken kecamatan Bunaken Kepulauan kota Manado provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi perhatian dan sorotan berbagai pihak pemanfaatan untuk sarana publik tidak berfungsi dan terbengkalai.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 antara lain yang terkait dengan ketersediaan sarana dan prasarana SPAM untuk memenuhi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas air minum.
Lebih lanjut dalam aturan tersebut juga mengatur pengelolaan SPAM yang memperhatikan kemanfaatan fungsi sarana dan prasarana SPAM terbangun yakni meliputi operasi dan pemeliharaan, perbaikan, peningkatan sumber daya manusia serta kelembagaan.
Pekerjaan tersebut adalah program dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sulawesi Utara dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020 senilai Rp 2.565. 485.120 (Dua Miliar Lima Ratus Enam Puluh Lima Juta, Empat Ratus Delapan Puluh Lima Ribu Seratus Dua Puluh Rupiah) dengan waktu pelaksanaan 120 (seratus dua puluh) hari kalender.
Diketahui pekerjaan pembangunan SPAM tersebut dikerjakan oleh PT Remey Sejahtera Utama (sebagai penyedia jasa) tentang Optimalisasi SPAM KSN Pulau Bunaken Kota Manado.
Pembangun SPAM di Bunaken Kepulauan sudah selesai dikerjakan pada tahun 2021 yang lalu, namun penyediaan air minum bersih yang diharapkan warga setempat sampai saat ini belum terasa manfaatnya.
Proyek SPAM ini juga mendapat sorotan dari Ketua Ormas Laskar Merah Putih Perjuangan Provinsi Sulawesi Utara Hendra Tololiu mengatakan “Sangat disayangkan fasilitas publik dengan biaya ratusan Milyar tapi tidak ada manfaatnya bagi masyarakat.” Senin (04/09/2023)
“Saya berharap pemerintah provinsi Sulawesi Utara segera menindaklanjuti pembangunan SPAM di Kepulauan Bunaken, karena masyarakat sangat membutuhkan air minum bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari -hari.” Ungkap Tololiu (Hendra)
