Manado – Keberhasilan Satgas Gakkumla Lantamal VIII dalam menggagalkan barang ilegal sangat di apresiasi oleh masyarakat Sulut khususnya Kota Manado provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Namun hal ini sirnah akibat ulah sejumlah oknum POMAL yang diduga menjual atau menghilangkan barang bukti hewan jenis Ayam yang diduga ilegal, hal ini tentunya sangat mencoreng institusi Angkatan Laut khususnya Lantamal VIII.
Dari sejumlah informasi yang didapat ditambah hasil investigasi oleh tim awak media bahwa barang bukti ayam tersebut diduga dijual oleh Anggota POMAL bernama Figo.
Komandan POMAL VII Letkol Laut (PM) Wentje F Komaling saat dikonfirmasi oleh awak media membantah informasi tersebut dia (Dan Pomal-Red) mengatakan “Kalau barang bukti ayam tersebut masih ada di Kantornya.” Sabtu (26/80/2023)
“Itu tidak benar, ini pasti jual nama anggota dan saya sudah cek tidak ada anggota saya yang menjual ayam tersebut.” Ucap Komaling.
Pada saat wartawan berkunjung ke Kepala Balai Karantina Yusup Patiroy saat ditemui di Kantor Balai Karantina mengatakan secara legalitas ayam tersebut bukan ilegal karena asal usul ayam jelas dan berdokumen Karantina yang resmi. Rabu 16 Agustus 2023.
“Ayam itu secara legalitas sudah jelas, karena asal usul ayam jelas karena surat dari Pemerintah asal ayam tersebut jelas.” Ujar Yusup
“Tidak mungkin ayam yang tidak jelas asal usulnya namun Pemerintah mengeluarkan surat rekomendasi dan kami pihak Karantina mengeluarkan dokumen resmi kepada pengguna jasa.” Kata Yusup
Sementara itu informasi yang didapat awak media dari sejumlah pemilik ayam yang ditahan oleh Satgas Gakkumla beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa mereka mendapati ayam mereka sudah diposting di media sosial Facebook (FB) untuk dijual.
“Barang bukti ayam kami yang ditahan oleh POMAL kami dapati sudah diposting di FB untuk dijual dan beruntungnya kami dapat membeli kembali ayam kami, sehingga saat ini ayam tersebut sudah dalam penguasaan kami.” Ucap Pemilik ayam
Para pemilik ayam yang ditahan tersebut sangat menyayangkan tindakan dari oknum POMAL yang diduga tega menjual ayam mereka tanpa persetujuan atau tanpa mereka ketahui.
“Kami sangat menyayangkan hal ini karena ayam tersebut kami beli dari Tahuna dan dibawa ke Manado kemudian ditahan oleh POMAL.” Kata Pemilik Ayam
“Sekarang Ayamnya sudah di jual, akibatnya saat ini kami sangat dirugikan padahal kami sudah mengurus semua persyaratan sesuai prosedur yang ada agar usaha kami tidak ada hambatan.” Tambahannya
“Seharusnya kalau barang kami itu dianggap ilegal kenapa tidak dicegat dari Tahuna.” Ungkap Pemilik Ayam dengan nada kesal
Pada saat diminta statemen via telpon Whatsap Ketua Perkumpulan Wartawan Online Independen Sulut, berharap ada perhatian khusus dari Pimpinan Lantamal VIII agar kedepan tidak terjadi seperti ini lagi dan Lumanu juga meminta agar Satgas Gakkumla dibubarkan apa bila hanya disalah gunakan oleh sejumlah oknum untuk memperkaya diri. Sabtu (26/80/2023)
Yang mengherankan kenapa penjemputan sejumlah ayam, burung ilegal dan triplex anggota POMAL dilengkapi Senjata laras panjang apakah ini sesuai PROTAP ?
Ketiga hal ini disampaikan ke Komandan Pomal Komaling mengatakan hal ini berjaga jaga, jangan sampai ada teroris di dalam kapal.
“Saya berharap dengan kejadian ini bisa mendapat perhatian khusus dari Pimpinan Angkatan Laut Pusat maupun Piminan Lantamal VIII Manado.” Ujar Lumanu
“Dan saya juga meminta agar Satgas Gakkumla dibubarkan saja karena sudah meresahkan masyarakat, membuat ketidak nyamanan seluruh penumpang pada saat penumpang turun.” Tutup Lumanu (Hendra)