More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bantul
Batam
Berita Kriminal
Blitar
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Garut
Gunung Kidul
Halmahera Tengah
Iklan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Buru
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Rejang Lebong
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Rokan Hulu
Kabupaten Siak
Karimun
Kesehatan
Kota Dumai
Kota Magelang
Kota Manado
Kota Semarang
Labuhan Batu
Maluku Tenggara
Merangin
Narasi dan Opini
Papua
Pekanbaru
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Maluku
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Provisi Maluku Utara
Sejarah
Sleman
Tanggamus
Ternate
Tidore
Trenggalek
Video
Way Kanan
Yogyakarta
Yogyakarta
Daerah  

Mengaku Didatangi Utusan Mabes Polri, Kamaruddin : Saya Tidak Tergoda Dengan Uang Dan Kekuasaan

Investigasi86 • Pengacara keluarga Brigadir Josua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak membuat pengakuan mengejutkan. Kamaruddin Simanjuntak mengaku didatangi utusan Mabes Polri untuk bernegosiasi terkait kasus kematian Brigadir Josua Hutabarat.

Cuplikan video Kamaruddin Simanjuntak mengaku didatangi utusan Mabes Polri beredar di TikTok.

“Yang dilakukan Mabes Polri adalah mengirim utusan-utusan untuk bernegosiasi dengan saya,” ujar Kamaruddin, dikutip pada Kamis (4/8).

Kamaruddin menegaskan tidak akan pernah menerima suap berapa pun besarnya.

Kamaruddin mengungkit ketika dia didatangi utusan Presiden pada 2011. Saat itu, dia sedang menangani kasus korupsi Wisma Atlet.

Menurut Kamaruddin, kasus Wisma Atlet merembet ke kasus Hambalang, kasus pengadaan alat kesehatan (Alkes) hingga kasus e-KTP.

Kamaruddin menegaskan, jangankan utusan Mabes Polri, utusan presiden saja dia tolak.

“Saya sudah katakan 2011 utusan presiden saja saya tolak,” tegas Kamaruddin.

Saat itu, Kamaruddin mengaku ditawari uang puluhan miliar hingga ratusan miliar rupiah, tapi dia tolak mentah-mentah.

Uang yang berpuluh miliar sampe ratusan miliar sudah saya tolak 2011 ketika saya membuka kasus Wisma Atlet yang merembet ke Hambalang, Alkes, e-KTP, dan lainnya itu,” kata Kamaruddin.

Ia mengingatkan kepada siapa pun, termasuk Mabes Polri agar jangan coba-coba menawarkan sesuatu yang bertentangan dengan hukum kepadanya.

Oleh karena itu jangan coba-coba menawarkan hal-hal yang bertenangan hukum kepada saya, karena saya tidak tergoda dengan uang dan tidak tidak tergoda dengan kekuasaaan,” tegas Kamaruddin.

Kamaruddin menyatakan tidak akan tergoda jika ditawari uang maupun kekuasaan.

Saya hanya tergoda untuk memperbaiki institusi kepolisian dan memperbaiki negara ini,” katanya.

Ia mengaku punya kepentingan untuk memperbaiki negara dan melanjutkan amanah orang tuanya.

Karena opung saya sama ayah saya dulu ditangkap Belanda sama Jepang ketika mempertahankan negara ini,” imbuhnya.

Hal itu pula yang sering diungkapkan Kamaruddin ketika bertemu dengan putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri (alm).

Itu juga yang selalu berulang kali saya ucapkan kepada putri Soekarno karena saya bersahabat sama dia sampai meninggal,” ucap Kamaruddin.

Kita punya kewajiban moral untuk memperbaiki negara ini,” tandas Kamaruddin Simanjuntak. (Democrazy)

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!