Investigasi86 • Pengacara keluarga Brigadir Josua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak membuat pengakuan mengejutkan. Kamaruddin Simanjuntak mengaku didatangi utusan Mabes Polri untuk bernegosiasi terkait kasus kematian Brigadir Josua Hutabarat.
Cuplikan video Kamaruddin Simanjuntak mengaku didatangi utusan Mabes Polri beredar di TikTok.
“Yang dilakukan Mabes Polri adalah mengirim utusan-utusan untuk bernegosiasi dengan saya,” ujar Kamaruddin, dikutip pada Kamis (4/8).
Kamaruddin menegaskan tidak akan pernah menerima suap berapa pun besarnya.
Kamaruddin mengungkit ketika dia didatangi utusan Presiden pada 2011. Saat itu, dia sedang menangani kasus korupsi Wisma Atlet.
Menurut Kamaruddin, kasus Wisma Atlet merembet ke kasus Hambalang, kasus pengadaan alat kesehatan (Alkes) hingga kasus e-KTP.
Kamaruddin menegaskan, jangankan utusan Mabes Polri, utusan presiden saja dia tolak.
“Saya sudah katakan 2011 utusan presiden saja saya tolak,” tegas Kamaruddin.
Saat itu, Kamaruddin mengaku ditawari uang puluhan miliar hingga ratusan miliar rupiah, tapi dia tolak mentah-mentah.
“Uang yang berpuluh miliar sampe ratusan miliar sudah saya tolak 2011 ketika saya membuka kasus Wisma Atlet yang merembet ke Hambalang, Alkes, e-KTP, dan lainnya itu,” kata Kamaruddin.
Ia mengingatkan kepada siapa pun, termasuk Mabes Polri agar jangan coba-coba menawarkan sesuatu yang bertentangan dengan hukum kepadanya.
“Oleh karena itu jangan coba-coba menawarkan hal-hal yang bertenangan hukum kepada saya, karena saya tidak tergoda dengan uang dan tidak tidak tergoda dengan kekuasaaan,” tegas Kamaruddin.
Kamaruddin menyatakan tidak akan tergoda jika ditawari uang maupun kekuasaan.
“Saya hanya tergoda untuk memperbaiki institusi kepolisian dan memperbaiki negara ini,” katanya.
Ia mengaku punya kepentingan untuk memperbaiki negara dan melanjutkan amanah orang tuanya.
“Karena opung saya sama ayah saya dulu ditangkap Belanda sama Jepang ketika mempertahankan negara ini,” imbuhnya.
Hal itu pula yang sering diungkapkan Kamaruddin ketika bertemu dengan putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri (alm).
“Itu juga yang selalu berulang kali saya ucapkan kepada putri Soekarno karena saya bersahabat sama dia sampai meninggal,” ucap Kamaruddin.
“Kita punya kewajiban moral untuk memperbaiki negara ini,” tandas Kamaruddin Simanjuntak. (Democrazy)