More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bangka Belitung
Berita Indragiri Hilir
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Hiburan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Karimun
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat Online
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Siak
Kesehatan
Kota Batam
Kota Dumai
Kota Manado
Lampung Barat
Maluku
Maluku Utara
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Papua
Provinsi Aceh
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Sejarah
Video
Yogyakarta
INVESTIGASI 86 di Google News

Disdik Tapsel Beli Tablet Harganya Rp 1.990.000 Setelah Dicek Ternyata Harganya Segini.

Ilustrasi tablet smartphone (foto: freepict)

Tapanuli Selatan • Disdik Tapsel Beli Tablet Harganya Rp 1.990.000 Setelah Dicek Ternyata Harganya Segini. Sebagaimana pemberitaan sebelumnya kru media ini telah mengulas bagaimana dugaan permainan dalam belanja barang/jasa sumber dana BOS Reguler di lingkungan dinas pendidikan tapanuli selatan.

Kali ini kru media Online INVESTIGASI86 mencoba mengurai “permainan nakal” yang dilakukan di didsik tapsel terkait tersebut terkait BOS AFIRMASI & KINERJA.

Seharusnya kucuran anggaran yang melimpah dari pemerintah pusat dapat dimanfaatkan secara maksimal agar proses belajar dan mengajar anak didik tercapai sepertinya ternodai oleh ulah “oknum” atau “segelintir” orang yang bernaung dipayung kekuasaan.

Dalam pengelolaannya ditemukan sejumlah kejanggalan yang dilakukan oleh oknum dilingkungan Disdik Tapsel.

Salah satunya pembelian fasilitas akses belajar di rumah yaitu belanja perangkat tablet dengan jumlah unit sebanyak jumlah siswa.

Perhitungan kasar kami jumlah siswa penerima dana BOS Afirmasi dari 124 sekolah lebih kurang 3.821 siswa” ungkap aktifis A. Nas (15/12).

“Sebagaimana info didapatkan, diketahui harga pembelian tablet perunit sebesar Rp. 1.990.000, sementara setelah dicek harga ke penyedia barang dan jasa yang ditunjuk hanya sebesar Rp. 1.400.000/unitnya.

Jika dikalikan selisih harga yang diduga mark up sebesar Rp. 590.000/unit dikalikan 3.821 siswa maka ada 2 miliyar lebih dugaan korupsi disini,” cetus A. Nas.

Selain itu, apakah mekanisme pengadaan barangnya apa telah sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu sekolah diwajibkan belanja barang melalui aplikasi SIPlah sesuai dengan Permendiknas, cetus A.Nas (15/12

Hingga berita ini diterima redaksi, pihak yang membidangi di Dinas Pendidikan Tapsel belum dapat dihubungi melalui selulernya guna diminta konfirmasinya.(AA)

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!