INVESTIGASI86 • Bergulirnya wacana pembatasan bahkan penghapusan BBM jenis Pertalite, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berikan kode keras terkait status BBM subsidi Pertalite.
LBP menyebutkan jika Indonesia butuh peningkatan kualitas udara, yakni dengan cara beralih menggunakan bahan bakar yang berkualitas serta menjaga standar emisi gas buang yang tinggi.
LBP selain gencar mendorong penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai, hadirnya BBM dengan kadar oktan yang tinggi juga membantu mengurangi polusi udara.
Mengutip Uzone.id, Menurut Luhut saat ini ada berbagai masalah lingkungan seperti pemanasan global, dan polusi udara di kota-kota besar. Sehingga kendaraan listrik menjadi sangat penting.
Bukan hanya kendaraan listrik, BBM yang masih digunakan kendaraan bermesin bahan bakar murni, atau hybrid sekalipun, kualitasnya perlu ditingkatkan dari yang saat ini masih Euro 4 akan menjadi Euro 5.
“Kita juga sekaligus sekarang ini akan membuat kualitas bensin kita Euro 4 ke Eeuro 5. Kemudian kita juga membuat kualitas dari BBM kita lebih bagus lagi, sehingga mengurangi sulfurnya sehingga kualitas duara lebih bagus lagi,” ujar Luhut saat acara BYD di Taman Mini Indonesia Indah.
Pernyataan Luhut Binsar Panjaitan tersebut disinyalir mengarah untuk menghilangkan BBM dengan oktan terendah saat ini yang statusnya sebagai BBM subsidi, yakni Pertalite dengan kadar RON 90.
Munculnya wacana penghapusan Pertalite itu awalnya diungkapkan Direktur Utama Pertama Nicke Widyawati, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI tahun lalu.
Menurutnya, tujuan mengganti Pertalite untuk meningkatkan kadar oktan sudah sesuai dengan aturan Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kehutanan (KLHK), agar lebih ramah lingkungan meski statusnya subsidi.
Editor: adra