Murung Raya _ Kalteng
Bangunan Kantor desa Tumbang Tohan kecamatan Seribu Riam kabupaten Murung Raya provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang jauh dari permukiman warga terbakar atau sengaja dibakar. Hal sudah menjadi sorotan dan pertanyaan besar masyarakat desa Tumbang Tohan kecamatan Seribu Riam.
Warga desa Tumbang Tohan sangat berharap kepada Pemerintah Daerah setempat untuk menindak lanjuti dan menyelidiki kejadian tersebut karena kelalaian Kepala Desa Tumbang Tohan dan Aparat Pemerintah desa (Pemdes) nya.
“Kami Warga desa Tumbang Tohan sangat berharap kepada Pemerintah Daerah setempat untuk menindak lanjuti dan menyelidiki kejadian tersebut.” Ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya
“Berulang kali Warga Desa Tumbang Tohan menyampaikan Keluhan Warga menyampaikan kepada pemerintah Daerah Kabupaten Murung Raya, tetapi sampai saat ini belum ada tanggapan Pemda Terkait kejadian-kejadian yang ada pada desa Tumbang Tohan.” Terang warga kepada awak Media Investigasi86.Com
“Kepala Desa dan Ketua BPD Desa Tumbang Tohan adalah Suami istri, sedangkan Kepala Desa nya seorang Suami dan Ketua BPD nya seorang istri.” Tambahannya
“Persengkongkolan antara Suami dan Istri itu Di Nilai merugikan Masyarakat Desa Tumbang Tohan.” Tutur Warga Desa setempat
“Ketua BPD Desa Tumbang Tohan tidak pernah melakukan Pra Musdes dan Musdesus terkait dengan Pembangunan Desa dan BLT DD, yang ada semua Fiktif.” Tutur seorang Warga yang engan disebut namanya
“Sementara Pembangunan di desa pun Kepala Desa Tumbang Tohan tidak pernah melibatkan Pemdes atau Aparat Desa yang diangkat Kepala Desa nya.” Tambahannya
“Sudah beberapa tahun yang lalu Warga merasa dirugikan mulai bangunan Desa sampai aparat Desa nya yang diangkat Kepala Desa nya semua Keluarga Dekat istri Kepala Desa, Boleh di Katakan Desa Nepotisme.” Ucapnya warga
“Pemerintahan desa Tumbang Tohan sampai saat diangkat berita ini belum mempunyai Kantor Desa, dan berkantor di Rumah.” Tutur Warga
“Yang menjadi kerugian Masyarakat yaitu pelayanan Publik di desa sangat minim karena Kantor Desa nya tidak ada.” Pungkasnya (Soegianoer)