KUANTAN SINGINGI • Ada Dugaan Skenario Jahat Dua Oknum Kepala Desa (Kades) yang digadang gadang sebagai mafia lahan, diduga punya niat jahat untuk menghabisi Kawasan hutan/lahan HPT Di Kuansing, mirisnya aparat penegak hukum di Kuansing seperti tak berkutik dengan aksi dua oknum kades tersebut, seolah olah kedua kades itu seperti kebal hukum.
Beberapa waktu lalu seksi Gakkum Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau mendapati kawasan hutan di daerah Sumpu, kecamatan hulu kuantan, kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) yang gundul alias di obrak abrik.
Kawasan HPT Batang Lipai Siabu tersebut diduga telah di berangus dan diratakan oleh oknum perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan sawit yang diduga bekerjasama dengan oknum kepala desa inuman (ZM) dan oknum kepala desa pangkalan Indarung (IL).
Peran kedua oknum kades tersebut diduga sebagai jembatan bagi para cukong untuk melancarkan aksi para cukong itu dalam mengambil alih fungsi wilayah hutan di HPT Batang Lipai Siabu.
Pada saat Tim Penegakan Hukum (Gakkum) dari DLHK Provinsi Riau melakukan razia di kawasan HPT itu, tim menemukan kawasan hutan yang gundul, selain itu Tim Gakkum juga menemukan pohon sawit yang baru ditanam di dalam kawasan hutan yang telah gundul dan diduga pohon sawit yang baru ditanam itu ditanam oleh pihak yang telah menggunduli kawasan hutan yang ada desa sumpu kecamatan hulu kuantan yang berbatasan dengan wilayah Desa Pangkalan Indarung kecamatan singingi, kabupaten kuantan singingi (KUANSING) Rabu 10/5/2023.
Dari pantauan awak media di lapangan, awak media menemukan sejumlah kawasan hutan yang telah gundul, yang mana kawasan tersebut diduga kawasan hutan yang telah diperjual belikan oleh oknum tokoh masyarakat setempat kepada oknum di PT Merauke (AW) pada beberapa waktu lalu, yakni sekitar 500 hektar.
Terbaru, telah diberitakan bahwa ada sekitar 500 hektar kawasan hutan yang diduga telah diperjualbelikan oleh oknum tokoh masyarakat setempat “Mafia Lahan” kepada salah satu pihak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di wilayah kabupaten Kuansing.
Tampak di video yang didapatkan menggunakan Drone oleh tim awak media, di dalam kawasan hutan yang telah diratakan menggunakan alat berat (excavator) yang diduga milik salah seorang oknum kades di hulu kuantan.
Didalam video yang tertangkap Drone tersebut ternyata pembabatan hutan itu telah mendekati Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang kuantan, lebih kurang sekitar 100 meter dari pinggir batang kuantan.
Dari hasil investigasi dan kajian awak media investigasi86 dan data dari beberapa narasumber, diduga adanya indikasi ‘Abuse Of Power’ atau penyalahgunaan wewenang oleh oknum kepala desa setempat.
Dua Oknum kepala desa tersebut diduga dengan terang terangan telah menyalahgunakan wewenangnya dengan cara menjual kawasan hutan kepada pihak ketiga.
Dari keterangan tokoh pemangku adat di hulu kuantan, menyebutkan bahwa perkara tersebut sudah pernah dilaporkan kepada APH dan Instansi terkait, namun mirisnya hingga saat ini tidak ada tindakan nyata dari para penegak hukum yang ada di kabupaten kuantan singingi.
“Perkara ini sudah pernah dilaporkan oleh tokoh masyarakat, Forum komunitas masyarakat adat koto lubuk Ambacang dan pemangku pemangku adat koto lubuk ambacang kepada aparat penegak hukum dan instansi instansi terkait” ucap salah satu seorang tokoh pemangku adat kepada investigasi86, Senin 15/5/2023.
Karena tidak adanya tindakan tegas dan nyata dari para aparat penegak hukum di Kuansing, patut diduga ada skenario jahat yang sedang dijalankan secara terstruktur dan sistematik.
Sejumlah Masyarakat adat koto lubuk Ambacang sangat berharap kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau agar bisa menindak tegas para oknum oknum yang bermain dalam jual beli kawasan hutan tersebut.(adr)
Bersambung…
