KUANTAN SINGINGI • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) optimistis Kurikulum Merdeka dapat diterapkan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo menyatakan sebanyak 80 persen sekolah di semua jenjang di seluruh Indonesia sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Menurut Kabid Dikdas Zulmaswan ” untuk meningkatkatkan raport tahun 2024 kedepan, beberapa item yang harus di fokuskan seperti literasi untuk minat baca para anak didik, numerasi merupakan minat berhitung, kemudian kita harus membentuk karakter siswa bagaimana sikapnya, meningkatkan pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar, ada juga kesatuan gender serta kebhinekaan. Hal ini kita rangkum agar setiap siswa mempunyai hak dalam mendapatkan pendidikan walapun berkebutuhan khusu / Disabilitas.
Untuk menopang semua ini kita harapkan masyarakat atau lingkungan harus mensuport sebab fasilitas pendidikan salah satu sarana dan prasarana sangat mempengaruhi.
Untuk menunjang semua kegiatan ini harus diadakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer ( ANBK ) “. Punkas Zulmaswan ketika di konfirmasi di ruangan kantornya Senin 06/11/23 Pkl 14.00 Wib.
Di waktu yang bersamaan Kadisdik Kab. Kuantan Singingi Doni Aprialdi, SH sempat memberi tambahan ” untuk menindaklanjuti program kurikulum merdeka kita selalu menyampaikan kepada staf pendidik agar bertanggungjawab serta menyampaikan harus kerjasama dengan orang tua/wali murid guna memantau ketika anak didik di rumah masing-masing, begitu juga pemakaian handfhon kita tidak membenarkan para anak didik menggunakan ketika proses belajar dan mengajar. Sebab pendidikan mengarahkan ANBK bukan berarti bebas menggunakannya, tapi saya himbau gunakanlah untuk yang fositip guna menimba ilmu dari beberapa aplikasi yang mendukung pendidikan “. Kata Kadisdik memberi keterangan melalui telfon pribadinya kepada wartawan.(red)