More results...

Generic selectors
Cari yang sama persis
Cari berdasarkan judul
Cari berdasarkan konten
Post Type Selectors
Filter by Categories
Bangka Belitung
Berita Indragiri Hilir
Berita Kriminal
Berita Kuansing
Catatan Muslim
Daerah
Edukasi
Hiburan
Internasional
Investigasi
Jakarta
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Indragiri Hilir
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Kampar
Kabupaten Karimun
Kabupaten Kepahiang
Kabupaten Kuantan Singingi
Kabupaten Lahat
Kabupaten Lahat Online
Kabupaten Pelalawan
Kabupaten Rokan hilir
Kabupaten Siak
Kesehatan
Kota Batam
Kota Dumai
Kota Manado
Lampung Barat
Maluku
Maluku Utara
Narasi dan Opini
Nusa Tenggara Barat (NTB)
Nusa Tenggara Timur (NTT)
Papua
Provinsi Aceh
Provinsi BALI
Provinsi Banten
Provinsi Bengkulu
Provinsi DIY
Provinsi Jambi
Provinsi Jawa Barat
Provinsi Jawa Tengah
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Kalimantan Selatan
Provinsi Kalimantan Tengah
Provinsi Kepri
Provinsi Lampung
Provinsi Riau
Provinsi Sulawesi Barat
Provinsi Sulawesi Selatan
Provinsi Sulawesi Tengah
Provinsi Sulawesi Tenggara
Provinsi Sulawesi Utara
Provinsi Sumatera barat
Provinsi Sumatera Selatan
Provinsi Sumatra Utara
Sejarah
Video
Way Kanan
Yogyakarta

Waspada! Malware Chameleon Ancaman Baru Pengguna Smartphone, Bisa Akses Sidik Jari

Ilustrasi Malware Chameleon Ancaman Baru Pengguna Smartphone,
INVESTIGASI 86 di Google News

INVESTIGASI TEKNO • Keamanan sidik jari (fingerprint) di smartphone, terutama Android, kini menghadapi ancaman baru dari malware bernama Chameleon. Dalam laporan oleh peneliti ThreatFabric, Chameleon memanfaatkan trik untuk mengubah penguncian ponsel dari sidik jari menjadi PIN setelah berhasil menipu pengguna untuk mengaktifkan layanan aksesibilitas.

Meskipun sistem keamanan biometrik dengan sidik jari di smartphone telah dianggap canggih, pengguna Android kini dihadapkan pada ancaman baru dari malware bernama Chameleon. Laporan yang dibagikan oleh tim peneliti ThreatFabric mengungkapkan bahwa Chameleon menggunakan trik untuk menonaktifkan sensor sidik jari dan mencuri PIN pengguna.

Chameleon menyamar sebagai aplikasi Android sah dan memanipulasi pengguna untuk mengaktifkan layanan aksesibilitas pada smartphone. Setelah berhasil, malware ini dapat mengubah penguncian ponsel dari sidik jari menjadi PIN, melewati berbagai perlindungan keamanan, termasuk membuka kunci menggunakan sidik jari.

Malware tersebut juga meminta pengguna mengaktifkan pengaturan aksesibilitas. Setelah diaktifkan, Chameleon dapat melewati perlindungan sidik jari, mencuri PIN, dan bahkan password yang dimasukkan. Kewaspadaan dalam menggunakan aplikasi, terutama perbankan, sangat diperlukan, dengan pastikan aplikasi berasal dari sumber resmi dan terpercaya.

Cara Menghindari Malware Chameleon

Penting untuk tahu bahwa Chameleon umumnya menyebar melalui file APK dari sumber tidak resmi. Oleh karena itu, pengguna Android disarankan untuk tidak menginstal aplikasi dari situs atau forum online yang tidak terpercaya. Hindari juga mengaktifkan layanan aksesibilitas untuk aplikasi yang tidak dikenal. Dengan tindakan sederhana ini, kita dapat melindungi diri dari Chameleon dan ancaman malware lainnya.

Ilustrasi Malware Chameleon Ancaman Baru Pengguna Smartphone.

Untuk menghindari Chameleon, perlu diketahui bahwa malware ini umumnya menyebar melalui file APK dari sumber tidak resmi. Oleh karena itu, pengguna Android disarankan untuk tidak sembarangan menginstal aplikasi dari situs atau forum online yang tidak terpercaya. Selain itu, sebaiknya hindari mengaktifkan layanan aksesibilitas untuk aplikasi yang tidak dikenal. Dengan mengikuti tips sederhana ini, kita dapat melindungi diri dari Chameleon dan ancaman malware lainnya.

Itulah sedikit informasi yang dirangkum investigasi tekno dari berbagai sumber. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pengguna smartphone, terutama bagi pembaca setia investigasi86.com (adr)

Klik tombol tindakan dibawah sesuai pilihanmu untuk membagikan informasi ini!