Beberapa bulan terakhir terjadi kenaikan harga minyak goreng dikalangan pasar dan telah menjadi sorotan publik. Sehingga banyak masyarakat yang mengaitkannya dengan minyak mentah yang biasa disebut crude palm oil (CPO).
Minyak goreng yang begitu mahal saat ini disebabkan oleh penyesuaian harga CPO global yang meningkat permintaannya sehingga suplainya tak dapat mencukupi.
Mengingat Indonesia merupakan produsen minyak sawit nomor satu di dunia sejak 2006,tentu menjadi polemik ditengah masyarakat. Indonesia sendiri melewati Malaysia yang selama bertahun-tahun menempati posisi itu.
Lalu kenapa tingginya permintaan CPO itu tidak dapat dipenuhi dan di hendel oleh Indonesia sebagai produsen CPO terbesar didunia? sehingga hal ini menyebabkan kenaikan harga minyak goreng di pasar.
Malaysia yang tentukan harga CPO, bukan Indonesia
Dikarenakan Malaysia memiliki wewenang atas penentuan harga komoditas sawit global, salah satunya minyak CPO yang menjadi penyumbang devisa terbesar bagi republik Indonesia.
Bursa Malaysia Derivatives (BMD) yang berada di Malaysia adalah sebuah institusi di Malaysia yang dapat mengendalikan harga minyak kelapa sawit di Indonesia dengan kontrak berjangka CPO.
Tak hanya BMD sebagai penentu harga minyak kelapa sawit,tetapi BMD juga mengacu pada bursa komoditas yang berada di Rotterdam, Belanda.(red)