INVESTIGASI86 • Peran Kemenag dan MUI Indramayu dipertanyakan warganet terkait wacana Ponpes Al zaytun yang menjadikan santri putri sebagai khatib salat Jumat.
Astaghfirullah! Ponpes Al Zaytun Akan Jadikan Santri Putri Khatib Jumat, Kemenag dan MUI Indramayu Kemana?
Semakin hari semakin menjadi jadi, Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang menyatakan, dalam waktu dekat Ponpesnya akan menjadikan pelajar putri sebagai Khatib Jumat.
Seakan tak cukup dengan kontroversi yang dibuat baru-baru ini soal bercampurnya shaf laki-laki dan perempuan dalam salat Ied beberapa waktu lalu, Panji Gumilang menyebut, Khutbah Jumat di Ponpes Al Zaytun bakal disampaikan pelajar putri.
Dikutip dari kanal YouTube @Al Zaytun Official, Minggu 30 April 2023, pernyataan yang disampaikan Panji Gumilang itu saat rombongan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Indramayu, berkunjung ke tempatnya.
“Ini sebentar lagi Khatib Jumat dari pelajar putri,” ucap Panji Gumilang.
“Terlepas Departemen Agama mau marah juga ga apa,” timpalnya.
Mendengar pernyataan yang disampaikan Panji Gumilang mengenai Khotib Jumat yang akan berasal dari pelajar putri, rombongan Kemenag tak memberi respon dan hanya tersenyum, seolah olah Kemenag “Pro” dengan aktivitas yang menyimpang itu serta pernyataan pernyataan kontroversialnya.
Melihat peristiwa ini, sejumlah warganet melepaskan kekecewaannya kepada Kemenag Kabupaten Indramayu, dikarenakan Kemenag Kabupaten Indramayu dinilai pro dan selalu mengaminkan apa yang disampaikan pihak Ponpes Al Zaytun yang dinilai warganet menyimpang dari syariat dan ajaran Islam.
Sehingga, mayoritas warganet merasa tak puas dengan peran Kemenag dan MUI, bahkan tak sedikit yang jengkel mendengar pernyataan Panji Gumilang Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat yang dinilai bertentangan dengan ajaran agama Islam.
Foto: Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaitun Indramayu, Jawa Barat, Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang yang menyatakan bahwa dalam waktu dekat Ponpesnya akan menjadikan pelajar putri sebagai Khatib Jumat.
Yang lebih paranya yaitu dengan menjadikan perempuan sebagai Khatib Jumat. Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan ajaran yang disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW.
“Ini ini Parah ini, tanda tanda kiamat sudah semakin jelas terlihat,” tulis akun @Hasan Lawe
” Kok Kemenag & MUI diam aja ya, apa mungkin di Kemenag & MUI petingginya lulusan Al Zaytun? mana argumenmu Kemenag & MUI,” cetus akun @Urang Toluak
“Bubarkan saja itu ponpes sesat, jika dibiarkan semakin menyesatkan umat nantinya,” @hardiansyah
“Depag Indramayu keknya punya rasa takut, gak ada nyali, ini sudah paham menyesatkan, MUI harus bertindak,” timpal @gapura dirja.
“Orang Depag nya kurang paham agama jadi manggut aja,” cetus @fauziyah2812.(red)