KUANTAN SINGINGI • Peristiwa terjungkal nya satu unit truk cold diesel pengangkut kayu yang diduga kuat milik salah seorang mafia Ilegal logging di Kuansing. Kendaraan pengangkut kayu tersebut diketahui terjungkal pada hari kamis malam 7 September 2023 lalu, peristiwa tersebut tercatat sebagai peristiwa kematian yang tragis namun senyap (silent) dan bahkan nyaris luput dari mata dan telinga publik.
Peristiwa kematian seorang pria yang diduga sebagai pekerja ilegal logging (Ilog) yang didatangkan dari pulau Jawa oleh induk semangnya, tampak seperti ada sejumlah pihak yang mencoba menutup – tutupi peristiwa kematian tragis pekerja kayu hutan itu, hal tersebut diduga mereka lakukan agar publik dan aparat penegak hukum (APH) kesulitan saat menelusuri jejak setiap aktivitas ilegal logging yang hingga saat ini masih beroperasi.
Bahkan saking cantiknya cara mereka menutupi dan menyembunyikan peristiwa kematian anggota pekerjanya itu, membuat aparat kepolisian setempat merasa kesulitan untuk mendapatkan informasi terkait peristiwa tragis yang telah merenggut nyawa salah seorang warga negara Indonesia yang disebut sebutkan berasal dari pulau Jawa itu secara pasti.
“Sampai sekarang saya tidak ada mendapatkan info dan laporan terkait kejadian tersebut” ucap kapolsek hulu kuantan AKP Johari kepada media, sabtu 9 September.
Terkini Kapolsek Hulu Kuantan saat dikonfirmasi, pihaknya juga tak kunjung mendapatkan perkembangan atas informasi tewasnya salah seorang pekerja pria karena insiden terjungkalnya truk pengangkut kayu, dikarenakan minimnya petunjuk dan saksi yang mengetahui pasti peristiwa tersebut.
“kami telah berupaya, namun minim kali petunjuk setiap orang yang kita minta keterangan, semua mengatakan tdk tahu, inilah kendalanya, kadespun spt itu, ngk mungkin kita paksa, melanggar HAM pula nanti ” ucap AKP Johari, Kapolsek Hulu Kuantan saat dikonfirmasi via WhatsApp, senin 11/9/2023 malam.
Informasi yang didapatkan investigasi86 dari beberapa narasumber yang kredibel dalam memberikan info ini, diberitahukan bahwa pemilik kayu yang ada pada truk yang terjungkal itu merupakan salah seorang pria warga desa mudik ulo kecamatan hulu kuantan yang biasa disapa SI’IN “pemain kayu ILOG”
“orang – orang setempat biasa memanggil dia dengan sebutan SI’IN bang, korban yang tewas saat truk kayu itu terjungkal, juga merupakan anggota SI’IN yang berasal dari jawa, mereka kesini dipekerjakan si’in dalam bisnis kayu (ilegal logging) miliknya SI’IN ” jelas narasumber yang tidak mau disebutkan namanya kepada investigasi86, Sabtu 9/9/2023.
Tak lama pasca terjungkalnya truk pengangkut kayu hasil hutan itu, sejumlah warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya, sempat melihat insiden tersebut di dalam kegelapan malam, dan tampak ada dua orang pria yang tergeletak di dekat truk pengangkut kayu itu pasca terjungkalnya truk tersebut.
“Malam itu kami melihat ada dua orang pria yang tergeletak di dekat truk pembawa kayu yang terjungkal itu, kami tau kalau kedua pria itu anggota si’in, namun tak lama berselang kedua orang yang tergeletak itu dibawa menggunakan mobil seperti mobil Strada berwarna merah” jelas narasumber yang tidak mau disebutkan namanya kepada investigasi86.
SI’IN saat dihubungi via WhatsApp di nomor 0812-1959-**** mengkonfirmasi peristiwa tersebut, dirinya tak merespon panggilan awak media sama sekali, bahkan pesan konfirmasi yang dilayangkan awak media ke nomor SI’IN itu juga tak mendapat balasan, meskipun pesan WhatsApp yang dilayangkan telah centang dua alias dibaca penerima.
Menelusuri lebih dalam dan mencari tau keberadaan berikut identitas dua pria anggota si’in (pekerja Ilog) yang tergeletak dekat truk cold diesel yang terjungkal pada kamis 7 September malam, didapatkan lagi informasi dari narasumber lain yang juga tidak mau disebutkan namanya, bahwa kedua pria (anggota si’in) itu telah di evakuasi ke rumah sakit.
“Kabarnya anggota si’in itu sudah dibawa ke rumah sakit, tapi kami gak tau ke rumah sakit mana dibawanya kedua orang itu” tutur narasumber kepada investigasi86.
Investigasi86 mencoba mendatangi RSUD Teluk Kuantan untuk mencari tau kepastian informasi tewasnya seorang pria asal Pulau Jawa yang menjadi anggota kerja si’in. Upaya konfirmasi sekaligus mencari data identitas pasien yang masuk sehari pasca peristiwa itu terjadi, ternyata membuahkan hasil.
Salah seorang petugas RSUD yang tidak mau disebutkan namanya menyebutkan ke aktualtimes bahwa memang benar ada dua orang pria pasien RSUD Teluk Kuantan yang berasal dari Desa mudik ulo kecamatan Hulu Kuantan, dan disebutkan bahwa kedua pria tersebut masuk ke IGD RSUD Teluk Kuantan pada Jumat pagi, kedua korban tersebut disebutkan terluka karena terjatuh dan mengalami luka akibat benturan benda keras disejumlah bagian tubuh.
“Benar pak, Jumat pagi itu ada dua pasien masuk dari mudik ulo, mereka habis terjatuh pak, pasien M. WYU saat ini sedang rawat jalan, sedangkan pasien satu lagi yang bernama M. SMRN saat kami cek di ruang IGD sudah tak bernyawa lagi, dan pasien M.SMRN yang meninggal itu diberi suntik pengawet formalin atas permintaan keluarga korban” jelas salah seorang perawat yang tidak mau disebutkan namanya.
Dari hasil konfirmasi ke pihak RSUD Teluk Kuantan, didapatkan identitas beserta status pasien dua orang pria yang menjadi korban atas insiden terjungkalnya satu unit truk pengangkut kayu hasil hutan itu.
M. WYU tercatat sebagai pasien RSUD Teluk Kuantan dari mudik ulo yang masuk pada Jumat pagi 8/9/2023 pukul 5.40 WIB, sedangkan M. SMRN korban yang tewas dan tercatat sebagai pasien dari mudik ulo yang juga masuk pada hari Jumat pagi pukul 5.36 WIB, dan kemudian di beri suntik formalin/pengawet.
Dimana sekarang keberadaan M.WYU beserta jenazah rekannya bernama M.SMRN itu?
Siapa yang bertanggung jawab atas kematian M.SMRN ?
Apakah tidak ada tokoh masyarakat sekitar yang mengetahui peristiwa tewasnya seorang anggota kerja SI’IN itu?
Jika ada, siapa saja tokoh masyarakat sekitar yang tau peristiwa tewasnya pria asal Pulau Jawa itu?
Jika ada tokoh masyarakat sekitar yang mengetahui dengan jelas peristiwa tersebut, kenapa mereka tidak lapor kepada APH?
The Next…
Adr