Buru _ Maluku
Aksi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Iqra Buru babak kedua masih belum selesai dan masih ada babak ketiga terkait Hadirnya jabatan PJ bupati SYARIF HIDAYAT.
Aksi demokrasi di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Buru provinsi Maluku ini terkait banyak hal yang disampaikan oleh ketua kordinator aksi RUSDIAN SIOMPU yang biasa disapa FOKAL muda Aktifis satu ini bersama Ketum IMM EK kabupaten Buru. Kamis (17/10/2024)
Menyampaikan kalau Data mereka yang di himpun sangat luar biasa terjadinya kinerja PJ bupati mengenai mengotak atik jabatan kepala sekolah (Kepsek) dan menggantikan Pejabat desa sebanyak 21 desa berdasarkan
ada unsur kesengajaan untuk kepentingan politik.
Bisa dibayangkan dua pokok kasus ini sangatlah beraninya PJ bupati SYARIF HIDAYAT.
Tidak sampai disitu saja ketua OKP IMM Universitas IQRA Buru M. QADAFI ALKATIRI menyambungkan orasi Mengatakan kalau Persoalan penting yakni proses pembangunan sekolah yang berada di Kabupaten Buru masa jabatan PJ. Bupati hampir satu tahun sangat tidak memperdulikan dan sangat memperhatikan.
Dari faktor pembangunan sekolah yang sengaja PJ tekan kinerja Kepsek sampai mengutak-atik kepsek. Maka berdampak berpengaruh kepada sistim belajarnya murid, oleh karena kepsek baru secara tiba-tiba.
Ketua OKP IMM universitas IQRA Buru M. Qadafi Alkatiri menyampaikan kalau ada kelangkaan BBM minyak tanah dan persoalan Air bersih pun tidak digubris oleh PJ Syarif Hidayat.
Mengingat sumber air bersih adalah bagian utama kebutuhan masyarakat kebutuhan manusia yang tidak dipisahkan.
Sampai kepada persoalan Kesehatan yang mulai tumpul akibat berefek kepada kepentingan masyarakat dari Instansi terkait Dis Kesehatan.
Birokrasi pemerintahan Syarif Hidayat untuk itu pernyataan sikap aksi “DPRD SEGERA MEMBERHENTIKAN DAN MENCOPOT JABATAN PJ. BUPATI BURU SYARIF HIDAYAT”, dengan berdasarkan gagal mentaati aturan dan gagal menjalankan tugas fungsi sebagai PJ. di tanah birokrasi BUPOLO.
Di satu sisi Ketua DPRD kabupaten Buru definitif BAMBANG LANGLANG BUANA dan DJAIDUN SA’NUN yang menyambut aksi menyampaikan bahwa sudah pernah saya dan semua teman di Dewan perwakilan dalam rapat, saya tegaskan kalau PJ BUPATI SYARIF HIDAYAT jangan pernah berubah atau mengutak-atik kedudukan jabatan atau mengutak-atik jabatan Birokrasi.
Bambang bersama Djaidun Sa’nun menyampaikan bahkan terkait air bersih yang menjadi kebutuhan masyarakat kami DPRD telah memberikan Anggaran perbaikan infrastruktur irigasi air kusus kota Namlea senilai 2,6 M.
“Kami juga belum tahu mereka memperhatikan dan memperbaiki di sebelah mana berdasarkan Dis PU belum memberikan keterangan, uang itu kita berikan ke Dis PU.” Ujarnya
Ketika ditanya dari mana anggaran itu dikeluarkan dan menggunakan kas keuangan apa, Dak atau apa ? oleh awak media investigasi86.com NURJANNAH RAHAWARIN, Kedua tokoh politik ini tidak menjawab.
Anehnya tidak terlihat bentuk kerja apapun, kelangkaan BBM dan AIR bersih layak minum sampai detik ini menjadi perhatian utama serius untuk masyarakat juga di abaikan oleh PJ. Bupati Syarif Hidayat yakni PJ yang bersifat titipan oleh salah satu figur politik.
Berdasarkan Bukti Rekaman wawancara kalau PJ di panggil untuk mendapatkan jabatannya oleh X GUBMAL Periode kemarin.
Menurut Media Investigasi 86 saat menanyakan PJ untuk mendapatkan informasi terkait jabatannya saat diskusi kecil di Pendopo beliau mengatakan “Saya di panggil ,, antua panggil saya, ditanya terkait ada gaduh di lantai 16/17 saat saya 5 hari di jakarta mungkin pak Syarif tahu ? departemen Dalam Negri.”
Masalah ini tidak menjawab oleh PJ. Bupati melainkan menceritakan hal lain.
Terang Masalah inipun di sampaikan kepada kedua Pemegang kunci as kasus 2,6 tahun anggaran 2024 dini, nilai miliar yang di berikan kepada PU. Sampai saat ini belum tahu siapa pemegang Kerja irigasi tersebut diduga kuat Anggaran tersebut sudah dilibas.
NURJANNAH RAHAWARIN