Bantul _ DIY
Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Bantul provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada awal tahun 2025 akan melaksanakan Kegiatan Program padat karya dengan anggaran murni dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Bantul tahun 2025.
Menurut Kabid Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul, Rumiyati SH MH, identifikasi dilakukan untuk memverifikasi lapangan apa yang ditulis dalam proposal dengan keadaan dilokasi yang diajukan.
Dijelaskan Rumiyati bahwa program padat karya kali ini dianggarkan sebesar 19,5 M untuk di salurkan kepada 195 tempat untuk membangun sarana fisik yang sifatnya sederhana yaitu, drainase, corblok, talud dan saluran irigasi tersier dengan anggaran masing-masing tempat 100 juta.
“Kami akan melaksanakan kegiatan program padat karya 2025, Dengan anggaran 19,5 M dari anggaran murni APBD Kabupaten Bantul untuk 195 lokasi dengan alokasi dana masing-masing 100 juta tiap lokasi.” Jelas Rumiyati di Kantor Disnakertrans, Selasa (07/01/2025)
Ditambahkan olehnya bahwa Program padat karya di Kabupaten Bantul yang sudah berlangsung ditahun-tahun sebelumnya sangat dirasakan kemanfaatannya bagi masyarakat bawah.
Sesuai tujuan dari pelaksanaan kegiatan padat karya , yakni menyediakan kesempatan kerja sementara bagi penganggur dan setengah penganggur, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di wilayah serta meningkatkan pendapatan bagi penganggur dan setengah penganggur.
Masih menurut Rumi, Syarat agar lokasi mendapatkan padat karya adalah di daerah tersebut masih terdapat penganggur, setengah pengangguran dan masyarakat miskin yang membutuhkan pekerjaan, serta ada lahan yang akan dibangun sarana fisiknya.
Untuk tahapan saat ini yang dilakukan masih tahap Identifikasi dilakukan dengan menemui calon ketua kelompok yang mengajukan permohonan padat karya, Dukuh dan sebagian Lurah selanjutnya nanti mulai 20-31 Januari 2025 akan dilaksanakan sosialisasi ke 195 tempat.
Rumiyati berharap karena program Padat karya merupakan kegiatan pembangunan yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika dibandingkan dengan tenaga mesin maka kualitas dan kuantitas hasil pekerjaan padat karya harus lebih baik dibanding jika dikerjakan lewat rekanan karena hasilnya juga dinikmati sendiri oleh masyarakat.Sesuai dengan tujuan utama dari program padat karya untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang mengalami kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap. (Ananta)