KERINCI • Merasa tak terima atas pemberitaan terkait dugaan penipuan dan pemerasan oleh oknum yang ada di PT AJWA yang berpusat di Kota Sungai Penuh, Direktur utama (Dirut) yang akrab disapa dengan Pak Tama menjadi murka, sehingga dirinya sempat mengeluarkan kata-kata ancaman kepada awak media investigasi86, kamis 3/11/22.
Dengan nada yang penuh emosi Tama melontarkan beberapa kata ancaman melalui rekaman suara via WhatsApp.
Diantaranya Tama mengatakan beberapa penggal kalimat-kalimat ancaman agar berita terkait dugaan penipuan tersebut tidak diangkat ke media.
“ingat kayo kalau sempat berita ini naik aku laporkan kayo kepolisi aku punyo pengacara, ilok abih uang main polisi lagi dari pado abih uang dengan kayo” cetusnya menggunakan bahasa daerah kerinci jambi.
“Ingat kau kalau sempat berita ini naik, aku laporkan kau kepolisi, aku punya pengacara, lebih baik habis uang saya main sama polisi daripada habis uang dengan kau” Bahasa Indonesia dari kalimat ancaman yang dilontarkan Tama kepada awak media investigasi86.
Mendengar akhiran kalimat ancaman dari Tama yang seolah-olah awak media investigasi86 menginginkan duit atas perihal tersebut, awak media kemudian bertanya kepada Tama dan bertanya “kapan saya pernah meminta uang kepada bapak?” Namun Tama malah bungkam dengan mengalihakan topik pembicaraan seraya mengatakan “terserah kayo lah” yang artinya terserah kaulah.
Logikanya, jika memang pihak PT.Tour Travel AJWA tidak melakukan apa yang di sangkakan terhadap pihaknya seharusnya seorang Dirut tidak perlu mengintimidasi wartawan dengan mengeluarkan bahasa dengan nada ancaman seperti itu.
Tentunya cukup dengan melakukan klarifikasi berita dengan menggunakan hak jawabnya dan tentunya tidak mungkin jika seorang Dirut perusahaan yang katanya mempunyai cabang di berbagai wilayah di indonesia tidak memahami akan hal seperti itu.
Terkait apa yang tertulis di dalam berita sebelumnya, merupakan produk jurnalistik hasil konfirmasi dengan beberapa narasumber, termasuk bapak Tama itu sendiri di kantor Travel AJWA beberapa waktu yang lalu.
Dalam hal tersebut seharusnya pihak PT AJWA memberikan keterangan dengan bukti-bukti yang jelas dan konkrit tanpa harus naik mengencangkan urat lehernya untuk mengintimidasi wartawan.
Dari hal ini masyarakat diharapkan dapat berpikir dengan cerdas untuk menyingkapi permasalahan ini, serta mencari informasi kebenaran kepada jamaah yang telah pernah mendaftar di PT AJWA tersebut.(dmn)